Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kongres Rakyat Lawan Penggusuran" Akan Gugat Ahok

Kompas.com - 15/05/2016, 15:24 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar seribu warga DKI Jakarta berkumpul di Kolong Tol Wiyoto Wiyono, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (15/5/2016) siang. Mereka mengikuti kegiatan yang disebut Kongres Rakyat Lawan Penggusuran yang diinisiasi oleh Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI).

Ketua Umum SPRI Marlo Sitompul mengatakan, hasil kongres akan menggugat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kerap kali menggusur rakyat miskin.

"Nanti hasil kongres ini akan menggugat Gubernur yang menyingkirkan hak-hak rakyat miskin," ujar Marlo di Kolong Tol Wiyoto Wiyono, Minggu.

Menurut Marlo, SPRI dan kongres itu tidak akan mengajukan gugatan ke PTUN. Mereka akan langsung mengajukan gugatan pidana terhadap Ahok.

"Kami akan adakan gugatan ke pengadilan, bukan lagi pengadilan PTUN, gugatannya ke pengadilan biasa, pidana, kami akan menggugat dengan class action," kata Marlo.

Marlo juga menyebut akan merencanakan tindakan-tindakan untuk melawan penggusuran selanjutnya.

"Dalam kongres ini kami akan melakukan kesepakatan bersama dan seruan bersama untuk menghadapi penggusuran. Dan jelas kami tidak akan memilih Ahok lagi, Si Gubernur tukang gusur rakyat miskin," ucapnya.

Menurut Marlo, penggusuran yang dilakukan di bawah kepemimpinan Ahok hanya berpihak kepada pengembang. Ahok disebut tidak pernah memikirkan nasib rakyat miskin.

"Penggusuran itu dipaksakan hanya untuk kepentingan cukong dan pengembang properti agar mereka nyaman, tak ada lagi perkampungan miskin kumuh yang terlihat di sekitar tempat tinggal mereka, mengganggu pemandangan mereka," tutur Marlo.

Dalam orasinya yang menggebu-gebu, Marlo juga menyebut kongres akan mengeluarkan mosi tidak percaya kepada Ahok.

"Hentikan penggusuran di Jakarta. Tidak ada kompromi terhadap penggusuran. Kita berkumpul di sini untuk menyatakan mosi tidak percaya. Wahai Ahok, wahai elite politik, wahai para cukong Ahok, kami sudah bersatu dan siap melawan Anda!" kata Marlo di hadapan warga yang hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com