JAKARTA, KOMPAS.com — Melisa Adelia Pratiwi (12) menangis tersedu-sedu saat melihat rumahnya di RT 014 RW 002 Kelurahan Krukut, Tamansari, Jakarta Barat, terbakar pada Senin (16/5/2016).
Ia baru saja menjalankan hari pertama ujian sekolah dasar. Buku-buku pelajaran dan seragam sekolah semua ludes terbakar.
"Teh, gimana ini? Besok, kan, saya harus pakai seragam merah putih," kata Eva Mariyana (22) menirukan ucapan adiknya, di posko pengungsian SMK 35 Negeri Jakarta.
Seluruh keluarga Eva mengungsi di dalam tenda beralaskan karpet terpal di lapangan parkir sekolah itu.
Mereka membawa serta barang berharga yang bisa diselamatkan, yaitu kulkas dan televisi.
Selain barang-barang itu, semua ludes terbakar. Api yang diduga berasal dari hubungan pendek arus listrik merembet dari sebuah rumah di RT 013 RW 002.
Sebanyak 100 rumah terbakar. Sekitar 800 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Eva masih terpukul jika teringat kejadian pada Senin sekitar pukul 08.15 itu. Saat itu, ia sedang memandikan anak perempuannya yang baru berumur 3 minggu.
Ia mendengar tetangganya gaduh berteriak-teriak. Awalnya, ia menduga ada yang berkelahi.
Saat keluar dari rumah, ia langsung terkejut karena melihat asap sudah mengepul dan api merembet ke rumah-rumah yang berada di RT 010, RT 012, RT 013, dan RT 014.
Ia pun segera membawa anaknya keluar rumah mencari perlindungan. "Yang penting nyawa selamat. Harta benda dan rezeki masih bisa dicari lagi," ujar Eva.
Selain Eva, ratusan jiwa lain di Kelurahan Krukut juga dikejutkan dengan kebakaran pada pagi hari itu.
Sebagian warga sudah bergegas bekerja dan memulai aktivitas sehari-hari. Namun, ada pula warga yang tinggal di rumah karena sakit dan mengurus keperluan lain.
Rumah Rizal (35) hanya berjarak dua rumah dari sumber api. Saat kejadian, Rizal lari tunggang-langgang bersama istri dan anaknya.
Ia hanya sempat menyelamatkan sepeda motor yang diparkir di depan rumah. Semua isi rumahnya ludes terbakar.