JAKARTA, KOMPAS.com — AMP, bocah berusia lima tahun, menjalani hari-harinya dengan menyimpan trauma mendalam. Anak perempuan yang tinggal di Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, itu diduga dicabuli oleh dua remaja belasan tahun yang merupakan tetangganya.
Ibunda AMP, Pj (36), mengatakan, terungkapnya kejadian itu ialah saat AMP mengeluhkan sakit di bagian alat vitalnya pada saat buang air kecil di kamar mandi. Keluhan itu disampaikan AMP kepada neneknya, Hu (55).
Hu, kata Pj, terkejut saat melihat adanya luka di bagian alat vital cucunya. Dari pengakuan AMP, dia mengaku mendapat perlakuan tidak senonoh dua remaja berinisial F dan I pada18 April 2016 silam.
Keluarga sudah mencoba menemui F (16) dan I (12). Namun, kedua remaja itu tidak mengaku.
"Sudah ditanya dan dijelasin panjang lebar, tetapi mereka enggak mengaku," kata Pj di rumahnya di Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (3/6/2016).
Pj sempat menyatakan akan melaporkan perbuatan kedua remaja itu ke kepolisian. Namun, keduanya masih tetap tak mau mengaku.
Pihaknya langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Ciracas pada tanggal 20 April 2016 lalu. Namun, dari laporannya di Polsek Ciracas, hingga kini belum juga ditangani.
"Saya benar-benar berharap pelakunya dapat segera diproses dan ditangkap," ujar Pj.
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengunjungi ibu korban. Arist menilai, sudah sebulan berlalu, polisi bertindak lambat karena sampai saat ini belum ada pelaku yang ditahan.
"Jadi, kami ke sini untuk membantu keluarga karena laporan April, terlampau lama dan karena kejahatan seksual kategori luar biasa. Komnas Anak melihat ini lamban. Perlu ditindaklanjuti terduga pelakunya dengan cepat," ujar Arist.
Arist menyatakan, AMP mengalami trauma akibat pencabulan itu. Korban juga mengalami perubahan emosional.
Rencananya, Arist mau membawa AMP ke Rumah Aman Komnas PA agar mendapat trauma healing.