Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rusun Tambora Juga Hanya Bisa Beli Pulsa Listrik di Pengelola

Kompas.com - 10/06/2016, 14:37 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Tambora, Rusli, mengatakan bahwa warga penghuni Rusunawa Tambora, Jakarta Barat, hanya bisa membeli pulsa listrik dari pengelola. Mereka tidak bisa membeli pulsa listrik di luar yang dijual pengelola rusun.

"Di sini (beli pulsa listriknya), enggak bisa di luar. Mereka belinya di sini. Dari PLN-nya sudah diset seperti itu. Karena ini kan untuk MBR (masyarakat berpenghasilan rendah), jadi dikondisikan seperti itu," ujar Rusli kepada Kompas.com di Rusun Tambora, Jumat (10/6/2016).

Menurut Rusli, listrik yang digunakan di Rusun Tambora sudah sejak awal disubsidi. Oleh karena itu, penghuni tidak dikenakan pajak listrik.

"Sama di sini juga 900 kwh, sudah dari awal disubsidi. Kalau di sini dari awal memang MBR," kata dia.

Meski tidak dikenakan PPN, penghuni Rusun Tambora tetap dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 2.500 dan Bea PJU sebesar 3 persen.

"Kan dia (penghuni) beli misalnya Rp 50.000, itu dia dapatnya enggak murni Rp 50.000 karena sudah dikurangi itu," tutur Rusli.

Sistem pembelian pulsa listrik kepada pengelola di Rusunawa Tambora ini serupa dengan pembelian pulsa listrik di Rusunawa Rawa Bebek. Penghuni hanya bisa membeli token kepada pengelola rusun.

Namun, penghuni Rusunawa Rawa Bebek sempat dibebankan pajak listrik (PPN) karena mulanya rusunawa itu tidak diperuntukkan bagi MBR, tetapi rusun untuk lajang dan pekerja sehingga tidak ada subsidi yang diberikan.

Warga Rusun Rawa Bebek pun sempat mengeluhkan hal tersebut. Akhirnya pajak listrik itu dibebankan kepada APBD.

"Kami diskusikanlah, akhirnya pajak ditanggung oleh APBD. Akhirnya bisa diubah pajaknya dibebankan kepada kami. Pemda yang menanggung beban pajaknya itu. Istilahnya disubsidi sama kami. Ini kan curah ya sistemnya," ujar Kepala UPRS Rawa Bebek, Ani Suryani.

Kompas TV Ahok: Kamu Kejam, Anak Istri Jadi Sandera!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com