JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat mendengar aspirasi warga Kebon Kosong, Kemayoran, Jumat (24/6/2016). Kawasan Kebon Kosong yang didatangi Djarot ternyata banyak dihuni oleh para Pedagang Kaki Lima.
Salah satu PKL menyampaikan permintaan khusus kepada Djarot dalam kesempatan itu. PKL tersebut biasa berjualan di Jalan Haji Jiung, Kemayoran.
"Terus terang saja, Pak, kami tahu ini melanggar peraturan. Tapi kami menggunakan lahan itu kami punya pertimbangan, Pak. Jalan yang kami pakai itu separuh hidup, artinya jalan yang tidak terlalu vital," ujar PKL tersebut.
Dia mengatakan bahwa PKL di Jalan Jiung pernah direlokasi. Namun, mereka dipindahkan ke tempat yang sepi pembeli. Padahal, mereka sudah bersedia berada di bawah naungan Dinas UMKM.
"Kami sebagai PKL, harusnya di pinggir jalan, Pak. Kami mohon kepada Pak Djarot untuk perlindungannya," ujar dia. (Baca: Tidak Jera, PKL Tanah Abang Kembali Kuasai Trotoar)
Terkait keluhan tersebut, Djarot menyampaikan bahwa dia sudah terbiasa mengatur PKL. Dia mengatakan itu adalah pekerjaannya selama menjabat sebagai Wali Kota Blitar dulu. Dengan pengalaman itu, Djarot mengatakan Pemprov DKI Jakarta sedang berupaya untuk mencari tempat terbaik untuk PKL Jalan Jiung.
Pemkot Jakarta Pusat sedang menyiapkan lahan Blok B I Pusat Pengelola Kawasan Kemayoran (PPKK) untuk para PKL. Sampai lahan tersebut siap, Djarot mengizinkan PKL untuk berjualan di Jalan Jiung. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi oleh mereka. Mereka tidak boleh mengganggu lalu lintas di Jalan Jiung.
"Harus di bawah langsung UMKM ya. Terus kalau mengganggu, langsung ditertibkan loh ya. Jadi sekali lagi sudah kesepakatan ya, kalau sampai mengganggu lalu lintas digusur wae (saja) ya," ujar Djarot. "Sah, sah, Pak!" teriak warga sekitar menyetujui ucapan Djarot.