Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola TPST Bantargebang: Antrean Panjang Truk karena Peralihan Titik Buang

Kompas.com - 01/07/2016, 10:02 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur PT Godang Tua Jaya Douglas Manurung mengatakan, antrean truk-truk pengangkut sampah Dinas Kebersihan DKI Jakarta di TPST Bantargebang yang cukup panjang terjadi karena adanya perpindahan titik pembuangan. Dia mengatakan antrean panjang itu bukan terjadi karena PT GTJ menarik alat berat mereka dan mengurangi titik pembuangan sampah.

"Mungkin ada peralihan titik buang. Karena gini kan, titik buang itu kan ada peralihan-peralihan ya," ujar Douglas saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/7/2016).

Peralihan titik pembuangan sampah dilakukan jika di suatu titik sudah tidak dimungkinkan lagi menampung sampah.

"Peralihan titik buang dari satu ke sana. Kalau nanti sudah tidak memungkinkan terima sampah, nanti kan akan dipindah ke titik buang baru. Perpindahan titik buang itu (yang menyebabkan antrean)," kata dia.

Douglas menyebut PT GTJ memang beberapa kali melakukan peralihan titik pembuangan sampah. Dengan begitu, antrean truk pengangkut sampah menjadi lebih panjang dari biasanya.

"Kadang beberapa kali perpindahan titik buang itu terjadi, enggak ada masalah," ucap Douglas.

Setelah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan surat peringatan ketiga (SP-3) terhadap pengelola TPST Bantargebang pada 21 Juni 2016, antrean truk-truk pengangkut sampah di TPST Bantargebang cukup panjang.

Pada Senin (27/6/2016), truk-truk itu berjejer menunggu antrean ditimbang muatan dan membuang muatan sampah yang diangkut. Bahkan, beberapa pengemudi menyebut truk-truk itu bisa sampai satu hari mengantre untuk membuang sampah.

Para pengemudi menyebut antrean panjang itu terjadi karena titik pembuangan sampah dikurangi menjadi dua titik dan PT GTJ menarik alat beratnya dari titik pembuangan itu. Biasanya, antrean paling lama hanya mencapai 5 jam.

SP-3 dikeluarkan Pemprov DKI setelah audit perjanjian kerja sama dengan pengelola TPST Bantargebang selesai. Pada April lalu, Dinas Kebersihan DKI menunjuk Pricewaterhouse Coopers (PwC) untuk melakukan audit tersebut.

Penunjukan auditor independen ini merupakan saran dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Salah satu bagian yang diaudit adalah kewajiban membangun gasification landfill anaerobic digestion (galfad). Pemprov DKI sebelumnya melayangkan SP-1 kepada pengelola TPST Bantargebang pada 25 September 2015. Kemudian, SP-2 dilayangkan pada 27 November 2015. (Baca: Antrean Truk Sampah di TPST Bantargebang Bisa Sampai Sehari Semalam)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com