JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah ledakan bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, Jawa Tengah, pada Selasa (5/7/2016) pagi, Polda Metro Jaya memperketat pengamanan di seluruh markas polisi di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Terkait kejadian di Surakarta memang terjadi pengetatan pengamanan di markas kepolisian, dari mulai jajaran polsek sampai di Polda," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Awi Setiono, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/7/2016).
Di Polda Metro Jaya sendiri, personel polisi bersenjata laras panjang melakukan pengamanan termasuk patroli keliling Markas Polda Metro Jaya. Namun, Awi tidak merinci berapa jumlah personel pengamanan tiap jajaran.
"Bukan soal jumlah, tapi yang penting pengamanannya," ujar Awi.
Ia menambahkan, untuk pengamanan malam Takbiran, pihaknya menerjunkan 6.339 personel, ditambah personel gabungan TNI, Pemprov DKI dan unsur lainnya.
"Itu nanti ditambah lagi 2 SKK Brimob Kelapa Dua, untuk pengamanan malam takbiran dan Shalat Ied," kata Awi.
Ledakan bom bunuh diri terjadi di Markas Korps Polresta Surakarta, Selasa pukul 07.30 WIB. Awalnya, pelaku yang menggunakan sepeda motor berpelat nomor AD 6136 HM masuk ke halaman Mapolresta.
Anggota polisi mencegatnya dan menanyakan apa keperluan pelaku. Namun, sebelum sempat menjawab, pelaku melarikan diri sehingga dikejar.
Pelaku kemudian meledakkan diri di dekat kantor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di Mapolresta Surakarta. Pelaku tewas seketika. Sementara seorang anggota polisi bernama Brigadir Bambang Adi, yang berjaga di SPKT, mengalami luka bakar ringan di bagian mata sebelah kiri dan badan bagian kanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.