JAKARTA, KOMPAS.com — Berbeda dengan relawan lainnya, relawan pendukung Joko Widodo pada Pilpres 2014, Seknas Jokowi, belum menentukan dukungannya untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Ketua Seknas Jokowi Muhammad Yamin mengatakan, pihaknya baru akan bersikap setelah ada pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Karena Pilkada DKI belum ada calon gubernur, baru ada bakal calon gubernur semua. Nanti kalau sudah resmi, baru kami akan bersikap," kata Yamin kepada wartawan, di Jalan Cirebon Nomor 23, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2016).
(Baca juga: Mengapa Ahok Tak Terlihat Bahagia Ditemui Relawan?)
Menurut dia, Seknas Jokowi tidak akan mengikuti sikap relawan lainnya yang telah menyatakan dukungan terhadap bakal calon gubernur tertentu.
"Teman-teman di Seknas Jokowi juga banyak yang mendukung Pak Djarot (Wakil Gubernur DKI Jakarta), Bu Risma (Wali Kota Surabaya), atau Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama). Namun, saya kira itu bagian dari dinamika politik ya, kalau kami dukung satu blok kan jadi enggak ada demokrasi," kata Yamin.
Saat ini, lanjut dia, Seknas Jokowi tengah memperhatikan program serta kinerja para bakal calon gubernur.
"Apa benar Ahok yang terbaik atau Risma yang terbaik atau Djarot yang terbaik," sambung Yamin.
Adapun beberapa tokoh yang berencana maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017 adalah Ahok, Djarot, pengusaha Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, dan mantan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin.
(Baca juga: Ahok Disebut Sedang Matangkan Strategi Pilkada 2017)
Partai politik tengah melakukan komunikasi politik untuk membangun koalisi pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sementara itu, Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar sudah resmi mendukung Ahok maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017.