Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Qlue: Keriaan "Pokemon Go" Sayang untuk Dilewatkan

Kompas.com - 16/07/2016, 11:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola aplikasi Qlue menyatakan, lomba berhadiah bagi para pemburu monster Pokemon yang melapor keluhan via Qlue merupakan inisiatif pihak Qlue. Pihak Qlue tidak bekerja sama dengan pihak manapun dalam menyelenggarakan acara tersebut, termasuk dengan pembuat aplikasi Pokemon Go.

Head of Communications Qlue, Elita Yunanda, mengatakan, lomba itu merupakan inisiatif Qlue untuk mendorong masyarakat aktif beraktivitas di luar rumah.

“Momen keriaan Pokemon Go! di seluruh dunia sangat sayang untuk dilewatkan. Kami upayakan dan manfaatkan momen ini pada aplikasi kami," kata Elita melalui keterangan tertulis, Sabtu (16/7/2016).

Tidak hanya aktif di luar rumah, Elita menyatakan pihaknya berharap melalui kegiatan itu, masyarakat jadi dapat ikut berkontribusi dalam upaya perubahan kota melalui laporannya.

"Kebetulan kami lihat games ini tidak hanya memberikan hiburan tersendiri tetapi juga dapat memberikan manfaat positif yang mendukung kehidupan di perkotaan”, kata dia.

Lomba berburu monster Pokemon sambil nge-Qlue akan berlangsung hingga 15 Agustus 2016. Qlue menyediakan hadiah utama bagi peserta yang menduduki peringkat 1-4.

Hadiah berupa 1 unit Go Pro Hero 4 + Avatar eksklusif PiQaBoo + Kaos Qlue, 1 buah Hoverboard + Avatar eksklusif AnaKeder+ Kaos Qlue, 1 buah Smartphone Xiaomi + Avatar eksklusif Bulukuduk + Kaos Qlue, dan 1 buah Smart Watch + Avatar eksklusif Sequisme + Kaos Qlue.

Untuk mendapatkan hadiah 1, 2, 3, dan 4,  jumlah like atau support yang minimum harus didapatkan adalah 150 like atau support. Sementara itu, peserta yang menduduki peringkat kelima hingga ke-30 akan tetap mendapatkan hadiah hiburan berupa beragam avatar eksklusif monster lucu serta kaos.

Qlue menyatakan laporan yang disampaikan harus kredibel dan benar-benar terjadi. Peserta lomba tidak bisa me-mention atau chat user lain untuk membantu like atau support.

Sementara itu, untuk lapor ke Pemerintah, peserta diperbolehkan menggunakan dua ponsel. Sebab, lapor ke pemerintah harus langsung dan tidak bisa disimpan terlebih dahulu.

Kompas TV Membantu Kinerja Pemerintahan - Big Bang Show
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com