Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Game Pokemon Go Bikin Saya Jadi Tahu soal Monas"

Kompas.com - 17/07/2016, 13:05 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Permainan "Pokemon Go" secara tidak langsung mendorong orang-orang untuk mengunjungi tempat baru yang belum pernah mereka datangi. Seperti Monas, misalnya.

"Saya sudah ke mana-mana saking penasarannya susah dapat Pokemonnya. Tapi ya itu, enaknya game Pokemon Go bikin saya jadi tahu soal Monas," kata Hans (18), salah satu pemain kepada Kompas.com di Pintu II Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (17/7/2016).

Sebelum bermain Pokemon Go, Hans mengaku belum pernah pergi ke Monas. Dia lebih sering jalan-jalan ke mal karena temannya pun jarang mengajak ke tempat wisata seperti Monas.

Namun, ketika mendapat info bahwa banyak Pokemon di lingkungan Monas, Hans langsung ke sana pada Jumat (15/7/2016) lalu. Kedatangannya pun membuahkan hasil, Hans berhasil mengumpulkan belasan jenis Pokemon setelah berkeliling taman yang ada di Monas.

Selain berburu Pokemon, Hans mengaku turut merasakan nyamannya berjalan santai di taman yang mengelilingi kawasan Monas. Menurut dia, taman di Monas cukup terawat dan cocok untuk tempat rekreasi alternatif selain mal.

"Kalau ke mal kan bosan, yang dilihat itu terus, itu terus. Di sini kita kayak main pas kecil saja. Tempatnya juga lebih luas," ujar Hans.

Pemain Pokemon Go lainnya, Surya (20), menceritakan, sengaja datang ke SUGBK bukan untuk olahraga, melainkan bermain Pokemon Go.

"Saya jarang olahraga, hobinya main game terus he-he-he," kata Hans.

Permainan Pokemon Go mulai ramai di Indonesia sejak pekan lalu. Meski aplikasi permainan Pokemon Go belum resmi dirilis di Indonesia, penggemarnya sudah banyak dan tidak memandang usia.

Mulai dari mereka yang berumur belasan hingga 30 tahun, ikut bermain Pokemon Go dan tergabung dalan komunitas sesama penggemar Pokemon. Pemainnya pun berasal dari berbagai kalangan, ada yang karyawan, wirausaha, sampai pelajar sekolah maupun perguruan tinggi.

Kompas TV Rela Jalan 10 Km demi Pokemon Go
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com