JAKARTA, KOMPAS.com -Jaksa penuntut umum (JPU) dalam kasus kematian Wayan Mirna Salihin, yaitu Ardito Muwardi, menyebutkan masih banyak saksi dan barang bukti lain yang akan ditampilkan dalam persidangan.
Gambar CCTV di kafe Olivier, tempat Mirna minum kopi sebelum mendadak kejang-kejang dan akhirnya meninggal pada Januari lalu, banyak yang belum ditampilkan.
"CCTV itu masih banyak yang belum ditampilkan. Kalau yang sudah ditampilkan di persidangan baru 40 persen dari total," kata Ardito di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016).
Beberapa pertanyaan dari kuasa hukum Jessica Kumala Wongso, terdakwa tunggal dalam kasus itu, juga belum dijawab langsung oleh jaksa. Anggota JPU, Sandhy Handika, mengumpamakan proses mencari kebenaran di persidangan ibarat bermain puzzle.
Sampai saat ini, rangkaian puzzle belum tersusun sempurna tetapi sudah mengarah ke pengungkapan fakta yang lebih luas.
Sampai hari ini, baru delapan orang saksi yang memberi keterangan dari total 64 saksi yang akan dihadirkan jaksa. Pada persidangan berikutnya, yang jatuh pada Rabu mendatang, sejumlah saksi dari kafe Olivier masih akan dihadirkan.
Majelis hakim mempersempit penelusurannya dalam beberapa persidangan terakhir, salah satunya dengan fokus pada momen-momen penting, seperti sebelum dan sesudah Mirna minum es kopi vietnam yang dipesan Jessica.
Sampai saat ini, tayangan CCTV hingga keterangan saksi belum ada yang menyebutkan telah melihat Jessica menaruh sesuatu ke dalam gelas es kopi yang diminum Mirna. Kuasa hukum Jessica turut mempertanyakan beberapa barang bukti yang tidak dihadirkan, seperti sedotan es kopi vietnam Mirna, air panas dalam teko, hingga status kopi di dalam gelas.
Salah satu saksi dari kafe Olivier, Johanes, mengaku diminta manajer kafe, Devi, untuk menuangkan sisa es kopi vietnam yang sempat diminum Mirna dari gelas ke dalam botol beling bekas air mineral.
Kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan, mempertanyakan kesaksian itu. Menurut dia, jika benar apa yang dikatakan Johanes, lalu dari mana bukti sianida yang diamankan penyidik dari gelas kopi Mirna. Menurut pengakuan Johanes, semua kopi di dalam gelas Mirna telah dituang ke dalam botol tersebut.