Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Kimia Tak Sarankan Sianida Dicampur Air Panas Saat Rekonstruksi

Kompas.com - 27/07/2016, 19:25 WIB
Nursita Sari

Penulis

Kompas TV Pegawai Olivier Peragakan Proses Penyajian

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer kafe Olivier, Devi, mengatakan, rekonstruksi pembuatan es kopi vietnam dilakukan dua kali pada hari yang berbeda oleh Polda Metro Jaya. Kedua rekonstruksi itu dilakukan di kafe Olivier.

Devi mengaku tidak ingat berapa kali percobaan pembuatan es kopi vietnam itu dilakukan dalam rekonstruksi itu. Namun, pada rekonstruksi kedua, penyidik juga mengajak ahli kimia dari Bali.

Devi dan beberapa pegawai kafe Olivier lainnya turut menyaksikan rekonstruksi itu untuk melihat percobaan mana yang warnanya mirip dengan es kopi vietnam yang diminum Wayan Mirna Salihin.

"Udah selesai semua dimasukin, es batu, susu, kopi, sianida, baru kelihatan warnanya mirip setelah diaduk," ujar Devi saat memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2016).

Pada saat rekonstruksi menghadirkan ahli kimia, ahli kimia tersebut tak menyarankan sianida dicampurkan dengan air panas, sebab baunya akan sangat menyengat dan menganggu pengunjung kafe.

"Enggak nyaranin soalnya baunya bakal enggak enak banget. Kasihan juga pengunjung kafenya soalnya nanti semua ruangan bau," kata dia.

Devi merupakan salah satu saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum dalam sidang yang mengadili terdakwa Jessica Kumala Wongso. JPU mendakwa Jessica dengan tuduhan telah melakukan pembunuhan berencana dalam kasus kematian Mirna.

Mirna meninggal setelah meminum es kopi vietnam yang dipesan Jessica di kafe Olivier, Grand Indonesia, pada 6 Januari 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com