JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggap tidak ada yang sia-sia dari proses pengumpulan 1 juta data KTP, walaupun saat ini dia sudah memutuskan maju melalui jalur partai politik.
Ia justru mempertanyakan motif orang-orang yang mempermasalahkan keputusannya untuk maju melalui jalur partai politik.
"Saya mesti tanya juga, Anda ngumpulin KTP pengin saya jadi gubernur kembali, atau pengin saya melawan semua partai politik? Itu pertanyaan saya gitu lho. Ya, kan? Itu saja," ujar Ahok di Balai Kota, Kamis (28/7/2016).
Ahok diketahui sudah memutuskan akan maju melalui jalur parpol pada Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017. Keputusan itu diumumkannya di Kantor Sekretariat Teman Ahok pada Rabu (27/7/2016).
Menurut Ahok, keputusan yang diambilnya itu lebih bertujuan untuk mempermudah jalannya maju pada pilkada mendatang.
"Sekarang enggak sulit lagi karena ada independen ditambah dengan parpol. Ada independen sama parpol. Kami kan sudah bukan deparpolisasi lagi," ujar dia.
Sampai saat ini, partai politik yang akan menjadi kendaraan politik Ahok adalah Golkar, Nasdem, dan Hanura. Jumlah kursi di DPRD DKI dari ketiga partai itu jika digabungkan mencapai 24 kursi.
Adapun jumlah minimum kursi di DPRD DKI bagi parpol atau gabungan parpol yang ingin mengusung pasangan calon gubernur dan wakilnya adalah 22 kursi.