Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Targetkan Seluruh Puskesmas di DKI Terakreditasi pada 2018

Kompas.com - 02/08/2016, 18:10 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menargetkan seluruh puskesmas kelurahan, puskesmas kecamatan, dan rumah sakit umum kecamatan (RSUK) dapat terakreditasi pada 2018. Ia menyampaikan hal itu saat penerimaan sertifikat akreditasi dari Kementerian Kesehatan kepada 13 puskesmas kecamatan dan 12 RSUK, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/8/2016).

"Kalau lihat dari pembangunannya mungkin bisa total semua terakreditasi 2018," kata pria yang biasa disapa Ahok itu.

Saat ini, di seluruh Jakarta terdapat 305 puskesmas kelurahan, 44 puskesmas kecamatan, dan 20 RSUK. Adapun 13 puskesmas kecamatan yang mendapat akreditasi adalah Puskesmas Senen, Gambir, Menteng, Kebon Jeruk, Tambora, Kelapa Gading, Penjaringan, Cilincing, Cilandak, Setiabudi, Pasar Minggu, Pasar Rebo, dan Cakung.

Lalu, 12 RSUK yang mendapatkan akreditasi adalah RSUK Johar Baru, Kemayoran, Cempaka Putih, Sawah Besar, Kalideres, Kembangan, Koja, Mampang Prapatan, Tebet, Jagakarsa, Ciracas, dan Kramat Jati.

Menurut Ahok, tujuan akreditasi adalah untuk meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan. Dari survei yang dilakukan, Ahok menyatakan cukup puas dengan pelayanan kesehatan di Jakarta saat ini.

"Karena dari survei, 70-80 persen masyarakat menyatakan puas," ujar dia.

Ke depannya, Ahok menyatakan pelayanan kesehatan di puskesmas dan RSUK akan terus ditingkatkan. Di antaranya adalah dengan mempercepat proses pendaftaran.

"Kami juga tekankan pas berobat petugas harus nanya ke pasien udah dapat BPJS belum. Kalau belum langsung kami terbitkan PBI (penerima bantuan iuran), supaya langsung bisa pakai," ujar Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com