Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Toksikologi Enggan Mengomentari Pelaku yang Taruh Sianida ke Es Kopi Mirna

Kompas.com - 03/08/2016, 22:19 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ahli toksikologi forensik, Nursamran Subandi, enggan berkomentar lebih lanjut mengenai pelaku yang menaruh zat sianida ke dalam gelas es kopi vietnam yang diminum Wayan Mirna Salihin. Dia tidak ingin membicarakan hal-hal selain yang sudah disampaikannya dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso itu.

"Jadi saya enggak bisa berkomentar seperti itu. Silakan menilai keterangan kesaksian saya itu tadi yang di dalam itu. Jadi saya enggak bisa mengeliminir kemungkinan-kemungkinan lain apa yang saya sampaikan tadi," ujar Nursamran, seusai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016) malam.

Nursamran tidak ingin menduga-duga siapa pelaku yang menaruh sianida ke dalam gelas es kopi vietnam tersebut. Dia hanya memberikan keterangan sesuai dengan kapasitasnya sebagai ahli.

"Saya enggak mau bicara tentang pelaku itu ya. Saya bicara teknis tadi apa yang berkaitan dengan pengalaman saya, pengetahuan saya, background pendidikan saya," kata dia.

Terkait pernyataannya di dalam persidangan yang menyebut pelaku pintar, Nursamran hanya mengatakan hal itu berdasarkan sifat zat sianida yang mudah terurai jika terkena panas, termasuk air panas. Dia enggan mengaitkan pernyataannya itu pada orang tertentu.

"Tadi saya bilang kalau sianida itu kena panas, jadi dia gampang terurai. Ini ada beberapa faktor dari NaCN jadi HCN, temperatur tinggi, derajat keasaman, dan juga pencahayaan langsung, ultraviolet," ucap Nursamran.

Dalam persidangan, Nursamran sempat menyebut pelaku yang menaruh sianida itu pintar karena pelaku mengetahui bahwa efek sianida akan hilang apabila terkena panas. Dalam kasus ini, Mirna meninggal setelah minum es kopi vietnam yang dipesan Jessica di Kafe Olivier, Grand Indonesia, pada 6 Januari 2016.

Di dalam kopi tersebut diketahui terdapat natrium sianida (NaCN). JPU mendakwa Jessica dengan tuduhan telah melakukan pembunuhan berencana dalam kasus kematian Mirna tersebut.

Kompas TV Ahli Toksikologi: Sianida Dalam Gelas Mirna Ada 5 Gram
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Perundungan Pelajar SMP di Citayam, Pelaku Jambak dan Pukul Korban Pakai Tangan Kosong

Megapolitan
Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Kemenhub Sesalkan Kasus Dugaan KDRT yang Dilakukan Pegawainya

Megapolitan
Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak 'Ngopi' Bareng

Dijebak Bertemu Perundungnya, Siswi SMP di Bogor Awalnya Diajak "Ngopi" Bareng

Megapolitan
Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com