Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPW Menilai Wakapolsek Kemayoran Lakukan Hal Bodoh

Kompas.com - 09/08/2016, 12:25 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane, mengatakan, tindakan Wakapolsek Kemayoran, AKP Jamal Alkatiri, yang mengacungkan senjata ke arah warga saat dalam kondisi mabuk telah mencoreng citra institusi Polri.

Ia menilai tindakan tersebut merupakan kebodohan seorang perwira polisi yang menjadi pimpinan di tingkat bawah.

"Tindakan yang bersangkutan tidak hanya mencoreng citra Polri, tapi sudah mempermalukan Polda Metro Jaya. Seolah Polda Metro Jaya sudah salah memilih yang bersangkutan sebagai pimpinan kepolisian di tingkat bawah," kata Neta saat dihubungi, Selasa (9/8/2016).

Neta menganggap sanksi yang tepat bagi Jamal adalah pencopotan jabatan. Izin kepimilikan senjata api Jamal juga harus dicabut.

Dia juga meminta Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Moechgiyarto, segera mengambil tindakan tegas terhadap apa yang dilakukan Jamal.

Neta menyayangkan perbuatan Jamal. Meski Jamal sedang dirundung masalah apapun, tetap tidak dapat dibenarkan bahwa seorang Wakapolsek menenggak minuman keras hingga mabuk lalu mengacungkan senjata api di depan publik.

"Apalagi hal itu terjadi di Jakarta sebagai barometer Indonesia. Akibat tindakan yang memalukan Polri itu, pelaku harus segera dicopot dari jabatannya, ditahan propam dan dicabut haknya dalam menggunakan senjata api," kata Neta.

Pada sekitar pukul 09.00 WIB kemarin, Jamal ditemukan tertidur di depan sebuah toko aksesoris kendaraan di kawasan Otista, Jakarta Timur. Saat dibangunkan pemilik toko, Jamal langsung mengacungkan senjata api jenis revolver miliknya.

Akibat ulahnya itu, Jamal kemudian diperiksa secara intensif oleh Propam Polres Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com