Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merdeka Itu Ketika "17 Agustusan" Bisa Dirayakan di Mana Saja...

Kompas.com - 18/08/2016, 11:46 WIB
Anne Anggraeni Fathana

Penulis


KOMPAS.com – Pesta “17 Agustusan” lekat dengan lomba balap karung atau tarik tambang anak sekolah. Namun, siapa sangka suasana meriah yang sama dapat tercipta pula di tengah suasana formal perkantoran?

Semarak 17-an tahun ini dapat dinikmati pula oleh segenap pekerja di gedung The Energy , kawasan Sudirman, Jakarta, pada Selasa (16/8/2016). Rutinitas formal perkantoran seakan redam dan diramaikan oleh lantunan lagu-lagu perjuangan yang mengiringi langkah mereka sedari pagi.

"Ini pengalaman pertama saya nyanyi di gedung perkantoran. Acaranya unik sekali," ujar Andi /rif, salah satu pengisi acara bertajuk "Potret Perjuangan-Sinergi Membangun Negeri" itu.

Suara bernada tinggi khas milik Andi sukses merebut perhatian para pekerja dan pengunjung yang lalu lalang di sekitar panggung. Dia berhasil “menghipnotis” penonton dengan lanjut melantunkan tembang “Juwita Malam” dan single The Beatles “Come Together”.

Acara seni ini diselenggarakan oleh Medco Energi untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71. Selain Andi, Dira Sugandi, Acha Septriasa, dan Paduan Suara Alumni Institut Teknologi Bandung turut serta menyumbangkan suara merdu mereka.

“Pertama kali diberi tahu, saya sempat terkejut karena lokasinya di perkantoran. Tapi, saya senang. Ini artinya, musik bisa dimainkan di mana pun, didengar oleh siapa pun, dan tidak melulu harus di gedung pertunjukkan,” ujar Andi.

Menutup penampilannya, Andi mengundang Kikan Namara mendendangkan “Gebyar-Gebyar” bersama. Mendadak ruangan dipenuhi pijaran kemerdekaan yang terpancar dari keikutsertaan penonton menyanyikan lagu karangan Gombloh itu.

Dok. The Energy Suara rock n’roll bernada tinggi khas milik Andi sukses merebut perhatian para pekerja dan pengunjung yang lalu lalang di sekitar panggung.

“Orang kantoran identik dengan formalitas dan rapi. Di sini malah berani bikin sesuatu yang mungkin belum pernah dilakukan sebelumnya,” kata Kikan kepada Kompas.com setelah menyelesaikan pentasnya.

Pelantun lagu “Bendera” ini melanjutkan bahwa pertunjukkan tersebut menjadi unik karena dilakukan dalam gedung perkantoran. Terlebih lagi, acara tidak hanya menggelar pertunjukkan musik saja, tetapi juga memamerkan lukisan dan foto karya seniman Indonesia.

Rata-rata lukisan dan foto yang ditampilkan mengisahkan sejarah Tanah Air serta lekat dengan cerita kemerdekaan Indonesia. Beberapa di antaranya adalah 'Pangeran Diponegoro' karya Dede Supria, 'Asap Kemerdekaan' buatan S. Soedjono, dan 'Wanita Merah Putih' karya Suprobo.

"Hari ini terlihat bahwa orang ternyata rindu menyanyikan lagu nasional dan perjuangan. Tadi semua orang ikut bernyanyi, jadi kelihatan bahwa lagu-lagu ini masih bisa menggugah hati kita, sebagai orang Indonesia," ucap Kikan.

Berbagi semangat

Di balik kemeriahan pesta kemerdekaan ini terdapat pesan lebih besar yang sebenarnya ingin disampaikan lewat penyelenggaraan acara. Niatan untuk berbagi semangat nasionalisme dan ajakan untuk mengisi kemerdekaan terselip di dalamnya.

"Selama ini kan kita terlalu terpaku dalam kesibukan pekerjaan, di sinilah kami ingin mengingatkan dan menumbuhkan kembali jiwa nasionalisme," ucap Meidi Lazuardi, Direktrur Utama PT Api Metra Graha (The Energy).

Meidi melanjutkan bahwa acara seperti ini bukan baru satu atau dua kali dilakukan. Sebelumnya, 17 Agustus kerap dirayakan lewat acara Konser Kemerdekaan di Soehanna Hall. (Baca Juga: Tak Terkatakan... Menjadi Saksi Simfoni Tuts Fazioli di Sini...)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com