Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti SMRC: Siapa yang Mau Dengar Kritikan Ahmad Dhani?

Kompas.com - 18/08/2016, 19:08 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti lembaga survei SMRC, Sirojudin Abbas menilai, kritikan yang dilancarkan oleh sejumlah pihak terhadap Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disapa Ahok seperti yang dilakukan oleh musisi Ahmad Dhani atau aktivis Ratna Sarumpaet tidak akan efektif untuk mempengaruhi pemilih yaitu masyarakat Jakarta.

Menurutnya, alasan mengapa masyarakat tidak akan terpengaruh yakni karena Dhani dianggap tidak memiliki kredibilitas dalam mengkritik kebijakan Ahok. Menurut Sirojudin, kritikan yang disampaikan bukan karena isi kritikan tersebut namun karena ketokohan dari si pengkritik.

"Saya tidak tahu persis ukuran efektivitasnya karena tidak punya data empirik, tapi dugaan saya lihat dari personality dia (Ahmad Dhani), kayaknya enggak (tidak kredibel). Siapa yang mau dengar dia?" ujar Sirojudin di Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2016).

Ahmad Dhani merupakan salah satu tokoh yang sangat menentang sejumlah kebijakan Ahok salah satunya kebijakan penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI. Secara blak-blakan, Dhani juga menyebut kalau dirinya akan berusaha menjegal sang petahana untuk kembali menjadi Gubernur DKI. (Baca: Kegigihan Ahmad Dhani Menentang Ahok)

Dhani menganggap jika banyak kebijakan Ahok yang ia nilai menyengsarakan rakyat. Dhani juga menuding kalau Ahok terlibat dalam sejumlah kasus hukum yang sempat menyinggung nama Ahok. Untuk melawan Ahok, Dhani bahkan membentuk sebuah ormas bernama "Orang Kita".

Kompas TV Dhani: Saya Tahu dari Sumber Terpercaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com