Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2016, 10:40 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Berbagai cara dilakukan oleh musisi Ahmad Dhani untuk menunjukkan penolakannya terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali menjadi gubernur DKI Jakarta.

Dhani berulang kali menyatakan bahwa Ahok tak pantas menjadi gubernur DKI Jakarta.

Pada Jumat (13/5/2016), Dhani membentuk kelompok relawan yang dinamakan "Orang Kita". Relawan itu dibentuk bukan untuk mendukung Dhani maju pada Pilkada DKI 2017, melainkan dibentuk untuk mendukung bakal calon gubernur DKI yang potensial menandingi Ahok.

Dhani sebelumnya memang berniat maju menjadi calon gubernur, tetapi mengurungkan niatnya lantaran keberatan karena modalnya harus besar.

( Baca: Kurang Modal, Ahmad Dhani Mundur dari Bursa Bakal Calon Gubernur )

Orang Kita dideklarasikan oleh Dhani dan figur-figur lain yang berseberangan dengan Ahok. Beberapa pekan kemudian, Dhani menggelar unjuk rasa dengan tema "Panggung Rakyat Tangkap Ahok" di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis (2/6/2016).

Namun, dini hari sebelum unjuk rasa itu digelar, polisi menahan truk sound system, sebuah mobil, dan lima kru yang disebut staf Dhani.

Polisi tidak mengizinkan penggunaan truk karena dikhawatirkan menyebabkan kemacetan dan melarang massa berunjuk rasa di depan gedung lama KPK. Buntutnya, Dhani juga tak jadi tampil di panggung rakyat itu.

Lalu, pada Jumat (5/8/2016) kemarin, Dhani kembali mendeklarasikan dukungan Orang Kita untuk Rizal Ramli dan Sandiaga Uno menjadi pasangan penantang Ahok pada Pilkada DKI 2017.

(Baca: Ahmad Dhani Ajak Warga Pasar Ikan Deklarasikan Dukungan "Orang Kita" untuk Rizal Ramli dan Sandiaga )

Rizal Ramli didukung karena dinilai cukup keras terhadap Ahok, khususnya soal reklamasi Teluk Jakarta. Adapun Sandiaga dipilih karena sudah mendapatkan tiket dari Partai Gerindra untuk maju sebagai DKI 1.

Tak lama setelah itu, pada Selasa (9/8/2016), Dhani membentuk Aliansi Masyarakat Jakarta Selatan atau Amjas. Bedanya dengan Orang Kita, Amjas merupakan wadah untuk menggalang kekuatan warga Jakarta Selatan menolak Ahok dan tidak mendukung figur tertentu.

Dhani mengklaim ada sekitar 23 organisasi masyarakat yang menyatakan akan bergabung dengan Amjas, di antaranya adalah FBR, Forkabi, Bima, Laskar Pribumi, Komunitas Merah Putih, Himpatra, Pemuda Pancasila cabang Jakarta Selatan, dan 3.300 pengurus RT/RW di Jakarta Selatan yang tergabung dalam Forum RT RW DKI Jakarta.

Kegiatan Amjas akan difokuskan untuk menghadang kunjungan Ahok ke Jakarta Selatan. Salah satu caranya dengan memasang 10.000 spanduk berisi penolakan di berbagai sudut Jakarta Selatan.

Halaman:


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com