JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala UPT Rusun Marunda, Murni Sianturi mengatakan, ada penghuni rusun di tempatnya yang menunggak sewa hunian sejak 2009.
Murni menjelaskan, para penghuni enggan membayar karena menunggu adanya pemutihan. Pemutihan yang dimaksud yaitu penghapusan hutang atau tunggakan sewa.
Akibat tunggakan yang begitu lama, saat ini pihaknya telah mematikan listrik untuk 19 hunian di Rusun Marunda.
"Kami sudah matikan listrik 19 unit mulai kemarin. Alasannya menunggu pemutihan, tapi siapa yang mau memutihkan?" ujar Murni saat ditemui Kompas.com di Rusun Marunda, Selasa (23/8/2016).
Ia menjelaskan, sebelumnya pengelola rusun telah memberi peringatan kepada para penghuni rusun yang menunggak. Sejumlah teguran secara lisan dan tulisan juga pernah diberikan, tetapi para penghuni tak menggubris teguran itu.
Murni mengatakan, pihaknya sengaja tidak menyegel dan mengeluarkan para penunggak karena alasan kasihan. Mayoritas pekerjaan penghuni rusun, kata Murni merupakan buruh lepas.
Pihaknya memberikan kesempatan kepada para penghuni untuk mencicil tunggakan sewa tersebut.
"Mereka nyicil, kami nggak tega karena kami masih ada rasa perikemanusiaan. Setelah mati listrik, jadinya mereka peduli dan langsung bayar," kata Murni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.