Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Rawajati Bangun Tenda di Pinggir Jalan Setelah Rumahnya Digusur

Kompas.com - 01/09/2016, 12:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga Rawajati, Jakarta Selatan, yang digusur tempat tinggalnya pada Kamis (1/9/2016) pagi, kini bertahan di pinggiran jalan. Warga, dengan perabotan rumah yang dapat diselamatkan, mendirikan tenda untuk beristirahat.

Dalam hawa panas siang hari ini, mereka tidur atau duduk di emperan trotoar di samping Kalibata City. Kebanyakan kaum perempuan dan anak-anak, sementara kaum pria menjaga atau mengurus perabotan.

Sejumlah warga RT 09 RW 04 Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan itu masih bingung dengan nasibnya. Mereka belum bisa memutuskan pindah ke Rusun Marunda di Jakarta Utara atau tidak.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Penertiban kawasan permukiman di Jalan Rawajati Barat III, RT 09 RW 04, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2016). Kerusuhan antara Satpol PP dan warga sempat terjadi saat penertiban tersebut berlangsung.
"Enggak tahu mau ke mana. Saya belum bisa memutuskan sekarang ke mana harus pindah. Sementara pakai tenda dulu," kata Ridwan (68), warga RT 09 RW 04 Rawajati, di lokasi gusuran, Kamis.

Ridwan bertahan di tenda kecil yang dibangun dari kayu dan terpal sambil menjaga barang perabotannya. Dirinya berniat untuk bertahan sampai besok atau lusa di pinggiran jalan tersebut meskpun petugas Satpol PP, kata dia, sudah menawarkan untuk mengantarnya pindah ke Rusun Marunda.

"Saya mau menenangkan diri dulu satu dua hari. Selesai itu baru gimana caranya, apa ngontrak, atau ke rumah saudara, mungkin nanti ada jalannya," kata pemilik warung nasi yang digusur itu.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Warga menyelamatkan barang saat penertiban kawasan permukiman di Jalan Rawajati Barat III, RT 09 RW 04, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2016). Kerusuhan antara Satpol PP dan warga sempat terjadi saat penertiban tersebut berlangsung.
Ati (54), warga RT 09 RW 04 lainnya, mengatakan hal senada. Dirinya menunggu kesepakatan bersama warga lainnya untuk menentukan langkah selanjutnya.

"Belum ngumpul lagi. Tapi kalau buat ke rusun (Marunda) saya enggak akan mau. Jauh di pinggir laut, usaha apa. Kalau di sini usaha gampang," ujar Ati.

Pemerintah Kota Jakarta Selatan telah menertibkan puluhan rumah milik 60 kepala keluarga di lokasi itu.

Sejumlah personel Satpol PP terlibat bentrokan dengan warga saat penertiban berlangsung. Namun saat ini kondisi di lokasi penertiban sudah kondusif. Pembongkaran rumah warga yang sebagian besar bangunan semi permanen di pinggir rel dekat Kalibata City itu telah usai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com