Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Siap Mempekerjakan Pegawai PDS HB Jassin

Kompas.com - 02/09/2016, 14:06 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DKI Jakarta Tinia Budianti mengatakan, Pemprov DKI akan mempekerjakan pegawai Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin.

Mereka akan menjadi pegawai harian lepas jika PDS HB Jassin sudah diambil alih Pemprov DKI.

"Kita sekarang ada yang namanya PHL kan, mereka juga bisa kita tampung," ujar Tinia di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (2/9/2016).

(Baca juga: Datang ke Balai Kota, Keluarga Sastrawan Dukung PDS HB Jassin Dikelola Pemprov DKI)

Saat ini, PDS HB Jassin memiliki 11 orang pegawai yang telah bekerja selama puluhan tahun.

Tinia mengatakan, mereka memiliki keterampilan dalam menjaga karya-karya sastra yang menjadi koleksi PDS HB Jassin.

Keterampilan itu masih dibutuhkan oleh BPAD DKI ketika PDS HB Jassin nanti diambil alih.

"Kalau mereka percaya 11 orang ini yang selama ini secara ketrampilannya dan kejujurannya bisa mengurus PDS HB Jassin, kita akan tampung karena itu kan tidak dilarang," ujar Tinia.

PDS HB Jassin yang selama ini berada di bawah pengelolaan sebuah yayasan. Rencananya, pengelolaan PDS HB Jassin akan diambil alih Pemprov DKI.

Terkait rencana ini, pegawai PDS HB Jassin mempertanyakan nasib mereka jika pusat dokumentasi itu jadi diambil alih.

Mereka takut tidak diperkenankan lagi untuk bekerja di sana. (Baca juga: Persoalan Keberlangsungan PDS HB Jassin dan Komentar Pedas Ahok)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com