JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno, menyebutkan, rencana duet dengan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, untuk Pilkada DKI 2017 belum menjadi keputusan final.
"Prosesnya masih berlangsung, bahwa keputusan akhir itu belum diambil. Keputusan akhir itu milik pimpinan partai koalisi," kata Sandiaga setelah Shalat Idul Adha di Masjid Al Barkah, Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Senin (12/9/2016).
Pimpinan partai koalisi, lanjutnya, masih akan menangkap aspirasi masyarakat, baik warga dari Koalisi Kekeluargaan ataupun pendukung di luar koalisi.
"Jadi ini perlu ditelaah dan pimpinan partai politik harus mendengar apa aspirasi warga yang bergabung di koalisi kekeluargaan maupun yang tidak bergabung," ujar Sandiaga.
Menurut dia, proses pemilihan calon wakil gubernur di Koalisi Kekeluargaan sedang dibicarakan oleh para pimpinan partai.
"Kami hargai prosesnya ini masih terus berlanjut dan dalam satu dua minggu ini akan difinalkan," ujar Sandiaga.
Sebelumnya, soliditas koalisi kekeluargaan kini mulai terancam. Sandiaga sebagai figur yang digadang menjadi kandidat pesaing Ahok terancam akan kehilangan dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Hal tersebut menyusul langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung kadernya, Mardani Ali Sera untuk menjadi kandidat calon wakil gubernur pendamping Sandiaga.
Langkah PKS tersebut juga diklaim telah mendapat restu dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Sementara itu, PPP juga mulai memunculkan nama baru, Ustaz Yusuf Mansur, di samping nama-nama kandidat cawagub lainnya seperti Deputi Gubernur DKI Jakarta bidang Budaya dan Pariwisata Sylviana Murni atau Saefullah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.