Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Pengurus Masjid Luar Batang Terkait Tanda Terima Sapi Ahok

Kompas.com - 12/09/2016, 16:24 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Panitia Kurban Masjid Keramat Luar Batang, M Dasin, menjelaskan alasan dia menandatangani tanda terima dua ekor sapi dari PD Dharma Jaya yang dikirim ke Luar Batang, Minggu (11/9/2016) kemarin.

Dua ekor sapi itu disebut perwakilan PD Dharma Jaya sebagai sumbangan dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang belakangan ditolak oleh Sekretaris Masjid Keramat Luar Batang, Mansur Amin.

"Kami, pengurus Masjid Luar Batang, tidak meminta atau mengajukan hewan kurban ke siapa pun, termasuk ke Pak Gubernur. Jadi, kemarin, dari PD Dharma Jaya datang bawa dua ekor sapi. Kami belum tahu kalau itu dari Pak Gubernur, makanya kami terima," kata Dasin saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (12/9/2016) sore.

Hal itu menjelaskan alasan Dasin menorehkan tanda tangan di bukti tanda terima dua ekor sapi dari PD Dharma Jaya.

Di tanda terima yang diperlihatkan perwakilan PD Dharma Jaya, Setiawan, tertera tulisan, "Panitia Peringatan Hari Besar Islam, DKM Masjid Jami' Keramat Luar Batang" berikut dengan keterangan lainnya, seperti tanggal, sudah terima dari, jumlah hewan kurban, dan sebagainya.

Setelah menandatangani bukti tanda terima itu, pengurus masjid baru mengetahui bahwa dua ekor sapi yang mereka terima berasal dari Basuki.

Hal itu tampak dari tulisan "Ir. Basuki" di badan sapi tersebut, yang kemudian dibenarkan oleh pihak PD Dharma Jaya ketika ditanyai oleh pengurus masjid.

"Belakangan baru ketahuan kalau ada kerabat Masjid Luar Batang yang tokoh masyarakat sini juga, namanya Habib Umar, keturunan Habib Alaydrus, yang mengajukan sapi ke Pak Gubernur," tutur Dasin.

"Secara Islam, karena Pak Gubernur non-Muslim, kami tidak bisa menerima. Jadi, dua sapi itu semalam sudah dibawa sama Habib Umar, tidak kami terima."

Dasin menilai permintaan Umar terhadap Basuki sama sekali tidak mewakili keinginan pengurus masjid.

Bahkan, para pengurus baru mengetahui hal tersebut setelah dua ekor sapi tersebut tiba dan diterima beberapa saat oleh mereka.

Sebelumnya, Mansur menyatakan menolak dua ekor sapi sumbangan Basuki karena menganggap kebijakan Basuki telah menyakiti hati masyarakat Jakarta, terutama warga di Luar Batang.

Sumbangan itu dianggap Mansur baru pertama kali ini berasal dari Basuki karena sejak menjabat sebagai wakil gubernur hingga kini sebagai gubernur, Basuki belum pernah menyumbang hewan kurban ke Masjid Keramat Luar Batang.

(Baca: PD Dharma Jaya : Dua Ekor Sapi yang Disumbangkan Ahok Diterima Pengurus Masjid Luar Batang)

Kompas TV Warga Luar Batang Enggan Pindah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com