Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa: Apakah Ahli Pernah Menaruh Sianida di Dalam Es Kopi Vietnam?

Kompas.com - 14/09/2016, 16:37 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa penuntut umum dalam sidang kasus kematian Wayan Mirna Salihin, Wahyu Oktaviandi, sempat bertanya kepada saksi apakah pernah melakukan percobaan untuk menguak fakta kasus ini.

Saksi tersebut adalah ahli toksikologi kimia Dr. rer. nat (Doktor Ilmu Sains) Budiawan, yang memberikan keterangan dalam sidang lanjutan kasus tersebut di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2016).

"Apakah ahli pernah melakukan percobaan, dalam hal ini, menaruh sianida di dalam es kopi vietnam dengan komposisi yang sama? Karena ahli menyebutkan, 7.400 miligram per liter sianida seperti BB (Barang Bukti) 1 tadi di dalam BAP (berita acara pemeriksaan) bisa membuat orang di sekitar pingsan, bahkan kalau terhirup dalam jumlah besar bisa meninggal. Bagaimana ahli menjelaskan?" tanya Wahyu.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Terdakwa Jessica Kumala Wongso menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2016). Dr rer nat (Doktor Ilmu Sains) Budiawan, ahli toksikologi kimia dihadirkan pihak Jessica Kumala Wongso sebagai saksi meringankan.

Budiawan lalu menjawab: Baik, terima kasih, Pak Jaksa. Saya pernah melakukan percobaan di lab saya, dan itu baunya luar biasa menyengat. Orang di sekitar minimal bisa pusing.

Wahyu: Tapi, ahli dari kami, yang melakukan percobaan juga, dengan empat gelas, tidak terjadi hal seperti yang ahli sampaikan.

Budiawan: Kalau Pak Jaksa mau, kita bisa coba di sini sekarang juga. Saya sudah bilang, 7.400 miligram per liter sianida itu sangat besar. Di lab saja, kalau untuk penelitian, 10 miligram per liter sianida hitungannya sudah maksimal.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Saksi dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Dr rer nat (Doktor Ilmu Sains) Budiawan, saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (14/9/2016). Budiawan adalah ahli toksikologi kimia yang dihadirkan pihak Jessica Kumala Wongso sebagai saksi meringankan.
Mendengar jawaban Budiawan, Wahyu tetap bertahan pada pendapat saksi ahli yang dia hadirkan sebelumnya. Adapun Budiawan juga berpegang teguh pada hasil percobaannya yang memperlihatkan dampak sianida terhadap orang di sekitar.

Perbincangan Wahyu dengan Budiawan merujuk pada hasil pemeriksaan barang bukti kasus Mirna dari Puslabfor Polri. Hasil tersebut menunjukkan, 150 mililiter es kopi vietnam dalam gelas yang menjadi BB 1 positif mengandung sianida, dengan kadar 7.400 miligram per liter.

Tetapi, dari keterangan saksi mata selama ini, tidak ada yang mengaku merasa pusing atau mengalami koma ketika berada di dekat gelas es kopi vietnam Mirna, termasuk dengan Hanie dan Jessica Kumala Wongso yang menjadi terdakwa dalam kasus ini.

Kompas TV Ahli Ragukan Data Hasil Pemeriksaan Mirna
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com