Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Tunggu Hasil "Judicial Review" Ahok di MK soal Cuti Kampanye

Kompas.com - 17/09/2016, 15:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, Sumarno, menyatakan pihaknya menunggu hasil judicial review yang dilakukan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait cuti saat masa kampanye pilkada.

"Sekarang kan Pak Ahok sedang judicial review, ya kami akan tunggu hasilnya seperti apa. Apapun hasilnya, KPU pasti akan menyesuaikan aturan itu," kata Sumarno usai acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/9/2016).

"Misalnya MK memutuskan dikembalikan kepada aturan yang lama. Yang lama itu kan cuti saat kampanye saja, ya KPU akan menyesuaikan itu," kata Sumarno.

Sebelum ada hasil keputusan MK, petahana menurutnya mesti menyerahkan surat cuti selama masa kampanye ketika mendaftar ke KPU. Masa kampanye Pilkada DKI dimulai 28 Oktober 2016 - 11 Februari 2017.

"Petahana mengajukan cuti selama masa kampanye sampai nanti ada keputusan yang definitif," kata Sumarno.

Surat cuti tersebut, kata dia, diserahkan pada saat penetapan calon oleh KPU. Sesuai tahapan Pilkada DKI 2017, penetapan calon akan berlangsung tanggal 24 Oktober 2016.

Namun, KPU meminta agar saat pendaftaran tanggal 21-23 September 2016, calon petahana tetap menyerahkan surat tetapi dalam bentuk pernyataan bersedia untuk cuti.

"Sekarang saat mendaftar nanti hanya surat pernyataan bersedia cuti, gitu saja," ujar Sumarno.

Bagi calon petahana yang menolak cuti, lanjutnya, akan ada sanksi.

"Calon yang tidak mau cuti, kalau dia petahana, itu dia dibatalkan oleh KPU. Jadi cukup berat (sanksinya)," kata Sumarno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com