Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pegawai BPOM Merangkap Apoteker

Kompas.com - 20/09/2016, 18:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Sebagian apoteker pada apotek rakyat di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, adalah pegawai Badan Pengawas Obat dan Makanan. Rangkap pekerjaan ini membuat pengawasan aliran obat dari hulu sampai hilir lemah.

Demikian diungkapkan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Fadil Imran, Senin (19/9/2016).

”Bagaimana mau mengawasi peredaran obat jika regulatornya merangkap menjadi pelakunya? Bagaimana BPOM mau mengawasi jika apotekernya karyawannya juga?” ucapnya.

 Prosedur pengembalian obat dari hilir kembali ke hulu pun tak berjalan. Seharusnya obat kedaluwarsa dari apotek rakyat dikembalikan ke grosir. Grosir mengembalikan ke distributor. Distributor mengembalikannya ke produsen. Produsen kemudian memusnahkan obat-obatan yang sudah kedaluwarsa tersebut.

Secara terpisah, Kepala Unit II Industri dan Perdagangan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya Komisaris Wahyu Nugroho mengatakan, polisi menemukan kesalahan prosedural dalam distribusi obat dan penarikan obat kedaluwarsa. Namun, kesalahan itu bukan tindak pidana.

Menurut Wahyu, pemesanan obat di apotek rakyat tidak dilakukan oleh apoteker, tetapi langsung dilakukan pemilik apotek rakyat. Padahal, seharusnya apoteker yang memesan obat.

Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) DKI Jakarta Edy Junaedi, kemarin, menjelaskan, PTSP tengah memproses pencabutan izin usaha bagi enam apotek rakyat. PTSP juga tidak lagi membuka pintu untuk pembuatan izin usaha apotek rakyat.

”Keenam apotek rakyat itu adalah apotek yang ditutup dan disegel dinkes (dinas kesehatan) bersama BPOM dan Bareskrim dua minggu lalu,” ujar Edy.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menjelaskan, rekomendasi pencabutan izin usaha diberikan dinkes kemarin. ”Data dari BPOM baru kami terima hari ini (Senin),” ujarnya.

Bebiluck dihentikan

BPOM menghentikan produksi dan peredaran produk makanan bayi yang diklaim sebagai makanan pendamping air susu ibu bermerek Bebiluck. Produk dari PT Hassana Boga Sejahtera itu tak memenuhi standar cara produksi pangan olahan yang baik. Produk itu juga ilegal sehingga keamanan dan kualitasnya tidak terjamin.

Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito mengatakan, produk makanan bayi adalah produk pangan olahan berisiko tinggi karena ditujukan untuk konsumsi bayi berusia 6 bulan sampai 2 tahun. Karena itu, proses produksinya harus memenuhi standar produksi yang ketat. Ini yang tak dipenuhi produsen Bebiluck.

Pemilik PT Hassana Boga Sejahtera, Luthfiel Hakim, mengatakan, setelah produksi Bebiluck dihentikan, pihaknya akan menarik produk yang sudah beredar di agen dan retailer. Selama ini, Bebiluck beredar di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.

(WIN/WAD/ADH/HLN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 20 September 2016, di halaman 27 dengan judul "Pegawai BPOM Merangkap Apoteker".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com