Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Massa Buruh Mulai Tiba di Depan Kantor Ahok

Kompas.com - 29/09/2016, 10:54 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan buruh yang berunjuk rasa mulai tiba di Balai Kota DKI Jakarta. Salah satu tuntutannya, mereka menolak Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Para buruh yang tiba langsung mendapat pengawalan dari personel polisi yang berjaga. Menurut pantauan Kompas.com, Kamis (29/9/2016), massa buruh tersebut tiba sekitar pukul 10.00 WIB.

Setelah tiba, pimpinan unjuk rasa di lokasi mengatur formasi buruh untuk menghadap arah kantor Ahok tersebut. Sambil membawa bendera serikat buruh, ratusan buruh itu mengawali aksi dengan menyanyikan lagu "Indonesia Raya".

Berbagai spanduk bertuliskan aspirasi buruh juga dibawa, misalnya "Upah Minimum 2017 Naik Rp 650.000" dan "Tolak Gubernur Yang Tukang Gusur dan Diduga Korupsi RS Sumber Waras, Lahan Cengkareng, dan Reklamasi".

Para buruh menuntut Ahok untuk menghapus upah murah di Jakarta. Buruh meminta kenaikan upah minimum provinsi (UMP) DKI, yang saat ini Rp 3.100.000, ditambah Rp 650.000.

"Sudah cukup DKI upah di bawah Karawang dan Bekasi, hari ini kita menuntut kenaikan upah Rp 650.000," kata salah satu orator aksi, di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis siang. (Baca: Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Buruh Berunjuk Rasa di Jakarta)

Aksi ini mendapat pengawalan dari pihak kepolisian. Lalu lintas depan Balai Kota masih dibuka bagi kendaraan, tetapi hanya separuh jalur. Pihak kepolisian mengawal ketat aksi tersebut.

Kompas TV Demo Buruh Tuntut THR Berlangsung Ricuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com