Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Ahok, Pedagang Keluhkan Pengelolaan Pasar Blok B Tanah Abang

Kompas.com - 07/10/2016, 18:09 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mendatangi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di kantornya, di Balai Kota, Jumat (7/10/2016).

Kedatangan mereka untuk mengeluhkan kebijakan pengelolaan pasar yang kini dipegang PT Putra Pratama Sukses.

Perwakilan pedagang, Arsin Sobianus, mengatakan bahwa sejak dua tahun terakhir, pedagang diminta menyetor biaya sarana dan prasarana sebesar Rp 165.000 per bulan.

(Baca juga: Alokasikan Rp 300 Miliar, BTN Bidik Pedagang Tanah Abang)

Ia menyebut biaya itu sebenarnya tidak ada dalam perjanjian.

"Seharusnya enggak ada. Makanya saya bilang ini ada permainan," kata dia.

Arsin mengatakan, ada 4.000 pedagang yang berjualan di Pasar Blok B. Menurut dia, semua pedagang sudah meminta agar pengelola Pasar Blok B diganti.

"Karena bagi kami kebijakannya memberatkan," ucap Arsin.

Sementara itu, Direktur PD Pasar Jaya Arief Nasrudin memastikan bahwa pihaknya tidak akan memperpanjang kontrak pengelolaan Pasar Blok B Tanah Abang dengan PT Putra Pratama Sukses.

Ia menyebut kontrak milik PT Putra Pratama Sukses itu akan berakhir pada Oktober 2018.

"Atas aduan ini kami harus double cek. Karena terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Jika ada bukti praktik yang tidak sesuai, bisa kami take over," kata Arief.

Menurut Arief, PD Pasar Jaya akan melakukan pertemuan dengan pedagang pekan depan untuk mencari solusi sebelum pengambilalihan pengelolaan pasar.

"Kalau terjadi seperti ini, lebih baik kami take over. Biar PD Pasar Jaya yang kelola. Kami banyak tenaga profesional untuk ditempatkan," ucap Arief.

Kompas TV Usai Liburan, Sejumlah Ruas Tol Jakarta Macet
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com