Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Ahok untuk Hunian Layak Warga Jakarta

Kompas.com - 10/10/2016, 12:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai, saat ini sudah tidak mungkin mengadakan program hunian murah dengan membangun rumah 1-2 lantai di Jakartra.

Penyebabnya, harga tanah sudah semakin mahal. Dengan harga tanah yang mahal, ia tidak yakin warga penghuni yang merupakan warga tidak mampu sanggup membayar cicilannya.

"Kalau hitungan kami enggak bisa mereka bayar," kata dia di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (10/10/2016).

Pria yang biasa disapa Ahok ini meyakini konsep yang saat ini dijalankan sudah tepat, yakni hunian murah dibangun dengan model hunian vertikal. Ia menyebut Pemprov DKI memiliki empat konsep hunian vertikal.

Tipe pertama adalah rumah susun sederhana sewa untuk warga tidak mampu. Konsep ini menyediakan tipe hunian bersubidi bagi warga, tidak hanya dalam hal biaya sewa, tapi juga penyediaan layanan bus gratis, kesehatan gratis, dan dana Kartu Jakarta Pintar untuk penghuninya.

Untuk konsep kedua, Ahok menyebut Pemprov DKI berencana membangun rumah susun dengan tarif setara rumah kos. Lokasi hunian tipe ini akan dibangun di sekitar stasiun mass rapid transit (MRT) ataupun light rail transit (LRT).

Menurut Ahok, hunian tipe ini akan diperuntukan bagi pekerja yang hunian tetapnya ada di kawasan penyangga.

"kami mau hemat waktu mereka (ke tempat kerja)," ujar Ahok.

Untuk konsep hunian ketiga, Pemprov DKI akan membangun tipe hunian bagi warga yang berpenghasilan Rp 10 juta tahun ke atas. Namun, pada hunian tipe ini, pemilik tidak boleh menjual ke orang lain jika sudah tidak ingin menempatinya.

Sedangkan hunian keempat adalah pembangunan apartemen. Pada hunian tipe ini, ia menjanjikan pemilik mendapatkan sertifikat hak milik. Penghuni juga boleh memperjual belikan unit huniannya.

Menurut Ahok, Pemprov DKI akan membangun empat konsep hunian vertikal secara bertahap. Untuk saat ini, Pemprov DKI masih fokus menyelesaikan konsep hunian vertikal untuk tipe pertama.

"Yang pertama duluan apa? Yang jelas yang pindahkan dari sungai atau waduk. Dia tidak mampu beli. Nah inilah inkubator, kasih modal kerja, kasih kesehatan, pendidikan anaknya semua. Naik bus semua. Supaya dia 1-2 generasi hidupnya lebih baik," ucap Ahok.

Kompas TV Ahok Akan Siapkan Rusun Nelayan di Cakung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com