JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, baik Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, maupun Anies Baswedan-Sandiaga Uno menyinggung soal teknologi dalam visi dan misi yang telah mereka susun.
Lalu, bagaimana cara mereka memanfaatkan teknologi untuk menjalankan program kerja jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada 2017?
Berikut uraiannya seperti diunggah KPU DKI Jakarta di situs web Sistem Informasi Tahapan Pilkada (Sitap) di https://pilkada2017.kpu.go.id/.
Ahok-Djarot
Pasangan bakal calon petahana memanfaatkan teknologi dengan menyusun program kerja tersendiri, yakni “Optimalisasi Teknologi: Memaksimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan Pemda dan kenyaman hidup warga”.
Berikut uraiannya:
1. Mewujudkan Jakarta Smart City dengan penyempurnaan pusat kendali Jakarta/command center, penyediaan data berbasis teknologi untuk pengambilan kebijakan dan pembuatan aplikasi-aplikasi untuk pelayanan publik dan kenyamanan masyarakat.
2. Mendorong penggunaan kartu JakartaOne untuk mengintegrasikan berbagai pelayanan publik dan aktivitas komersial, dan memperbanyak transaksi keuangan non-tunai; di mana data-data yang diperoleh melalui penggunaannya menjadi informasi penting untuk merumuskan kebijakan yang selaras dengan kondisi masyarakat Jakarta dan pelaksanaannya semakin tepat sasaran.
3. Membangun sistem layanan telepon gawat darurat (emergency call center) 112 yang aksesibel 24/7, cepat tanggap, dan satu pintu melayani kebutuhan masyarakat untuk bantuan ambulans /paramedik, pemadam kebakaran dan kepolisian dan membuat aplikasi gawat darurat yang terintegrasi dengan layanan 112.
4. Meningkatkan keamanan dan ketertiban kota dengan pengawasan terpadu melalui pemasangan 8.000 CCTV di titik-titik yang rawan persoalan kota (kriminalitas, kemacetan, genangan/banjir, tawuran, sampah, dll).
5. Mendorong investasi pembangunan Fiber Optic (FO) agar infrastruktur teknologi Jakarta setara dengan kota-kota maju di Asia Tenggara.
6. Menjamin ketersediaan akses WiFi gratis bagi warga di berbagai area publik.
7. Menyediakan co-working space dengan fasilitas pendukung bagi pengusaha bidang IT, seperti pelaku startup, untuk mendukung perkembangan iklim ekonomi digital.
Agus-Sylviana
Pasangan Agus-Sylviana belum banyak menjelaskan bagaimana cara mereka memanfaatkan teknologi untuk menjalankan berbagai program kerja.
Dalam visi-misinya, mereka baru menyinggung teknologi dalam penjabaran pembangunan yang harus mengantisipasi dan merespons megatren abad ke-21.
Menurut Agus-Sylviana, megatrends abad ke-21 salah satunya akan berpengaruh pada revolusi teknologi, termasuk di Jakarta. Agus-Sylviana menulis, perkembangan teknologi masih akan terus terjadi.
Manusia akan lebih berpengetahuan sehingga kebutuhan akan pekerjaan yang lebih baik semakin tinggi. Revolusi teknologi akan berpengaruh karena mengubah daya saing bangsa-bangsa.
Perkembangan teknologi informasi, moda transportasi yang semakin modern serta keterbukaan ekonomi antar negara telah memungkinkan menipisnya sekat-sekat antarnegara. Aliran barang, modal, manusia, dan budaya semakin besar.
Negara-negara makin terhubung, saling tergantung satu sama lain dan Jakarta dapat berperan sebagai hub. Dengan demikian Jakarta memerlukan jaringan konektivitas yang kuat.
Selain penjabaran tersebut, Agus-Sylviana hanya menyinggung akan meningkatkan ketersediaan infrastruktur telekomunikasi yang modern dan lebih andal. Program tersebut masuk ke dalam “program aksi untuk mewujudkan Jakarta yang maju” yang mereka gagas.
Dengan begitu, akses internet murah dan cepat bisa dijangkau semakin luas di fasilitas-fasilitas publik.
Anies-Sandiaga
Pasangan cagub-cawagub Anies-Sandiaga memanfaatkan teknologi untuk merealisasikan beberapa program terkait dengan menjaga stabilitas harga bahan pokok, menciptakan lapangan pekerjaan, serta penanggulangan masalah mobilitas dan kemacetan.
Adapun pemanfaatan teknologi yang akan dilakukan Anies-Sandiaga yakni sebagai berikut.
1. Menciptakan teknologi aplikasi daring yang berfungsi sebagai information clearing house (pembanding harga bahan pokok) dan e-commerce.
2. Membuat sistem informasi antar produsen melalui aplikasi daring.
3. Memberikan informasi lowongan kerja melalui aplikasi daring.
4. Menerapkan sistem berbagi kendaraan (carpooling) dengan memberikan kompensasi tunai bagi yang melakukan melalui aplikasi daring.