Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Sylviana Saat Tawar-menawar Barang Bekas di Pasar Poncol

Kompas.com - 07/11/2016, 11:47 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI, Sylviana Murni, membeli sejumlah peralatan elektronik bekas di Pasar Poncol, Jakarta Pusat, Senin (7/11/2016).

Sylviana membeli peralatan, seperti blender seharga Rp 30.000 dan setrika uap seharga Rp 350.000.

Saat membeli peralatan itu, Sylviana tawar-menawar dengan sejumlah pedagang. Untuk setrika uap, misalnya, Sylviana sempat cukup lama menawar harga dengan penjual.

(Baca juga: Pengurus PKK Kelurahan Bungur Keluhkan Masalah Perampingan kepada Sylviana)

Mulanya, penjual bernama Romli menawarkan setrika uap bekasnya itu dengan harga Rp 450.000.

"Masih bagus ini, Bu, kalau di luar barunya Rp 1,3 juta. Saya kasih murah nih untuk ibu," ujar Romli.

Merasa harga barang tersebut terlalu mahal, Sylviana menawar agar harga setrika lebih murah.

"Rp 450.000 mahal banget, enggak bisa kurang tuh," ujar Sylviana.

Ia lalu memanggil salah satu asistennya untuk memeriksa kualitas barang tersebut.

"Ah kamu, kata dia (asisten Sylviana), itu harganya kalau baru cuma Rp 950.000, masa kamu bilang Rp 1,3 juta, yang benar dong Mas," ucap Sylvi.

Menanggapi perkataan Sylviana, Romli hanya bisa senyum-senyum. "Terserah Ibu deh, mau tawar berapa," ujar Romli.

"Lho kan, kamu yang jual, masa saya yang nentuin harga. Sudah deh, Rp 300.000," tawar Sylviana.

Romli tampak berpikir sejenak terhadap tawaran Sylviana. Ia pun meminta Sylviana membayar lebih sedikit lagi.

"Tambah Rp 50.000 lagi, Bu, bungkus deh," ujar Romli.

Merasa mendapatkan harga murah, Sylviana senyum-senyum sambil meminta asistennya untuk membawakan barang tersebut.

Hal yang sama juga dilakukan Sylviana ketika membeli blender seharga Rp 30.000.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com