JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, mengaku lebih pilih jemput bola dengan mendatangi warga ketimbang menerima aduan di rumah pemenangan seperti yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok,calon gubernur Jakarta dengan nomor pemilihan dua.
Sandiaga mengomentari Ahok yang mulai menerima aduan warga di Rumah Lembang, markas tim kampanye Ahok-Djarot Saiful Hidayat mulai Senin (14/11/2016).
"Saya percaya, masyarakat kalau didatangi, lebih tulus, merasa dimanusiakan," kata Sandiaga di Cengkareng, Jakarta Barat, Senin.
Sandiaga mengaku dengan cara mendatangi warga di rumah mereka, ia akan lebih memahami masalah warga secara komprehensif.
Ketika datang ke Cengkareng Senin pagi tadi, Sandiaga diteriaki seorang warga bernama Upi. Upi mengaku tidak akan memilih Anies-Sandiaga, bahkan tidak akan memilih calon manapun alias golput, karena sudah sering diberi janji palsu oleh politisi.
"Tadi ada ibu-ibu teriak, ibu itu capek dijanjiin terus. Apa dia mau datang ke Balai Kota atau ke rumah saya? Nggak mungkinlah, makanya saya yang harus turun," ujar Sandiaga.
Sandiaga mengatakan ia baru pertama kali menyapa warga Cengkareng. Karena itu, ia merasa bukan sebagai orang yang dikritik Upi.
Sandiaga mengakui, ia dan pasangannya, Anies Baswedan, memang lebih banyak agenda kampanye dibanding pasangan calon lainnya. Sandiaga berkampanye di tujuh bahkan lebih titik setiap hari.
"Kami kerja keras karena banyak keterbetasan, harus diimbangi kerja keras. Saya yakinin Mas Anies, nuansa akan lain kalau kami turun ke masyarakat. Sebanyak mungkin kesempatan ini kami gunakan, waktunya tidak akan tergantikan," ujar Sandiaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.