JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Pengelola Kawasan Pelabuhan Perikanan Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke Abdul Cholik mengatakan, anggaran yang diperlukan untuk pembangunan restoran apung di Muara Angke mencapai Rp 38 miliar.
Anggaran itu, kata Cholik, ditanggung melalui corporate social responsibility (CSR) dari PT Kepland Investama.
"Anggaran Rp 38 miliar. Apakah bertambah atau tidak, Kepland yang putuskan," ujar Cholik di Muara Angke, Jakarta Utara, Senin (21/11/2016).
(Baca juga: Restoran Apung Muara Angke Mulai Dibangun Paling Lambat Februari 2017)
Cholik menambahkan, restoran apung tersebut nantinya akan dibangun dalam tingkat dua. Restoran ini mampu menampung 30 pedagang.
Sebanyak 29 pedagang hasil olahan laut di Muara Angke nantinya akan diprioritaskan untuk menempati restoran apung itu.
Adapun pengelolaan restoran apung akan berada di bawah Dinas Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta.
Tidak menutup kemungkinan apabila Dinas KPKP akan memberikan tanggung jawab kepada pihak lain yang dinilai kompeten untuk mengelola restoran itu.
(Baca juga: Belum Ada Kejelasan Pembangunan Restoran Apung di Muara Angke)
Cholik berharap, restoran apung itu bisa mengembalikan daya tarik kawasan perikanan Muara Angke yang dulu sempat dikenal sebagai salah satu sentra olahan hasil laut di Jakarta.
"Kami berharap bisa menjadi obyek kunjungan kuliner untuk masyarakat," ujar Cholik.
Restoran apung di Muara Angke akan mulai dibangun di antara Januari atau Februari 2017. Luas restoran tersebut mencapai 6.000 meter persegi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.