JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menghapus ujian nasional mendapat tanggapan dari calon gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono. Bagi Agus, pendidikan adalah proses berkelanjutan.
"Hidup ini adalah universitas yang abadi, jadi belajar kapan saja di mana saja dan memang harus ada parameternya indikator keberhasilan dari proses belajar-mengajar,” kata Agus di Jakarta, Sabtu (26/11/2016).
Indikator tersebut, lanjut Agus, bukan hanya untuk murid tetapi juga untuk para guru. Begitu juga kompetensi antara murid dan guru harus sama-sama ditingkatkan.
"Apakah mekanismenya melalui ujian nasional atau ujian bentuk lain. Kadang-kadang namanya berubah tapi sama saja esensinya,” kata dia.
Kendati demikian, kata Agus, hidup, termasuk dunia pendidikan adalah sebuah ujian yang harus dijalani.
Di dalam ujian itu nanti akan terlihat hasilnya, apakah seseorang berhasil atau gagal melaluinya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merencanakan penghentian sementara penyelenggaraan ujian nasional (UN) pada 2017.
Selanjutnya, pelaksanaan ujian kelulusan dilimpahkan kepada pemerintah daerah.
Untuk tingkat sekolah dasar (SD), pelaksanaan ujian kelulusan akan diberikan kepada pemerintah kota/kabupaten.
Sementara itu, pelaksanaan ujian kelulusan bagi sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) oleh pemerintah provinsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.