Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Benarkan Ucapan Hakim yang Sebut Sanusi Kaya sejak Dulu

Kompas.com - 28/11/2016, 21:28 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah mendengar keterangan para saksi, hakim menanyakan pendapat mengenai kesimpulan yang diambil hakim.

Adapun, ada dua orang saksi meringankan yang dibawa kuasa hukum terdakwa kasus pencucian uang, Mohamad Sanusi, dalam persidangan hari ini.

Dua orang tersebut adalah Paulus dan Edwin, mantan anak buah Sanusi di PT Citicon Mitra Tanah Abang.

"Kan mobil Sanusi banyak yang dititipkan di garasi Anda. Benar atau salah, kesimpulan saya, Pak Sanusi itu ya banyak duit?" tanya hakim kepada Edwin di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar Raya, Senin (28/11/2016). "Tidak salah," ujar Edwin.

Saat persidangan, Edwin mengatakan Sanusi menitipkan beberapa mobilnya di garasi rumah Edwin. Sebab, garasi milik Sanusi sudah tidak muat lagi.

Edwin juga sempat menjelaskan aktivitas Sanusi sebagai pengusaha yang memasarkan ribuan kios di Thamrin City.

Hakim kembali menegaskan kekayaan Sanusi juga dipengaruhi oleh usahanya itu. Edwin pun membenarkan kesimpulan hakim.

Kepada Paulus, hakim menegaskan sumber pendapatan Sanusi yang tidak hanya berasal dari jabatan anggota DPRD DKI saja.

"Saya akan ambil kesimpulan, benar enggak kalau dikatakan, selain jadi anggota DPRD, Pak Sanusi juga bergerak di bidang bisnis?" tanya hakim. "Iya," jawab Paulus. (Baca: Garasi Tak Muat Lagi, Sanusi Titip Mobil di Rumah Anak Buahnya )

Meski demikian, keduanya ditanya apakah mengetahui besar penghasilan Sanusi di bidang bisnis ini.

Keduanya sama-sama menjawab tidak tahu berapa banyak yang diperoleh Sanusi tiap bulan. Mereka hanya tahu bahwa Sanusi memiliki banyak uang.

Sanusi sebelumnya didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang sebesar Rp 45 miliar. Hal ini karena pendapatan Sanusi dari DPRD DKI tidak sebanding dengan besarnya jumlah aset yang dimiliki Sanusi.

Kompas TV Sidang Suap Reklamasi Hadirkan Istri Sanusi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com