JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil gubernur DKI nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, mengaku tak pernah menghitung jumlah harta kekayaannya. Sandiaga mengatakan, dirinya baru menghitung total harta kekayaannya saat diminta menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) ketika sudah berstatus calon wakil gubernur DKI Jakarta.
Dari LHKPN yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta yang bersumber dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sandiaga Uno memiliki harta kekayaan sebesar Rp 3.856.763.292.656 (Rp 3,8 triliun) dan 10,347,381 dollar AS.
"Saya pertama enggak pernah hitung-hitung karena ini pertama kali karena ketentuan undang-undang," kata Sandiaga saat ditemui di Kelurahan Tanjung Duren Barat, Jakarta Barat, Selasa (29/11/2016).
Sandiaga mengatakan, semua harta kekayaannya didapatkan ketika dia masih menjadi pengusaha. Sandiaga memimpin sebuah perusahaan yang bergerak di bidang keuangan bernama PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Sandiaga menyebutkan, penghasilannya berasal dari sejumlah anak usaha di bawah Saratoga Group.
Sandiaga mengatakan, dengan kekayaannya itu, dia tidak akan mengambil gaji ataupun tunjangan jika terpilih sebagai Wakil Gubernur DKI.
"Alhamdulillah ya, saya dicukupkan harta kekayaan, makanya saya berkomitmen jika saya terpilih, gaji, tunjangan akan saya berikan kepada kaum duafa," ujar Sandiaga.
Dari LHKPN itu, calon gubernur nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, memiliki harta sebanyak Rp 7.307.042.605 (Rp 7,3 miliar) dan 8.893 dollar AS.
Calon gubernur nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), memiliki harta Rp 25.655.887.496 (Rp 25,6 miliar) dan 7.228 dollar AS. Wakil Ahok, Djarot Saiful Hidayat, memiliki harta sebanyak Rp 6.295.603.364 (Rp 6,2 miliar).
Sementara harta kekayaan calon gubernur nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono, sebanyak Rp 15.291.805.024 (Rp 15,2 miliar) dan 511.332 dollar AS. Pasangan Agus, Sylviana Murni, memiliki kekayaan sebanyak Rp 8.369.075.364 (Rp 8,3 miliar).
Laporan harta kekayaan tersebut terdiri dari harta tak bergerak (tanah dan bangunan), harga bergerak, surat berharga, giro dan setara kas lainnya, serta piutang. Detail mengenai laporan harta kekayaan masing-masing cagub-cawagub dapat dilihat di situs KPU DKI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.