Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Ingin Pembagian Raskin dalam Bentuk Uang

Kompas.com - 08/12/2016, 20:18 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 06 Kelurahan Makassar mengeluhkan kualitas beras miskin yang diberikan kepada mereka. Keluhan ini disampaikan kepada calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang sedang blusukan ke kawasan itu.

"Pak, ini ada sedikit unek-unek kami bahwa kadang raskinnya kurang baik, Pak. Memang kita dapat jatah itu 54 kartu kupon, tapi masih kurang karena jumlah penduduk miskin di sini lebih dari itu," ujar Ketua RT 06, Supradi, Kamis (8/12/2016).

Menanggapi itu, Djarot mengatakan raskin sebenarnya adalah program pemerintah pusat. Dia mengatakan Pemerintah Provinsi DKI ingin menerapkan pembagian raskin bukan dalam bentuk beras melainkan uang.

Uang tersebut ditransfer setiap bulan ke rekening warga. Bisa juga menggunakan kartu khusus seperti Kartu Jakarta Pintar. Djarot mengatakan warga yang ingin membeli beras bisa memilih sendiri beras apapun yang mereka inginkan.

"Warga boleh enggak beli beras Rojolele? Boleh dong," ujar Djarot.

Para ibu yang mendengar Djarot langsung bertepuk tangan dan bersorak. Mereka gembira dengan kebijakan itu. Djarot mengatakan dana untuk membeli beras tidak bisa diberikan secara tunai karena rawan disalahgunakan. (Baca: Djarot Ingin Naikkan Dana Operasional RT dan RW)

Dia juga tidak ingin warga diberi langsung dalam bentuk beras. Lagi-lagi alasannya adalah rawan penyalahgunaan.

"Saya itu sudah jadi wali kota 10 tahun ya. Saya dulu itu ketika ada raskin gitu, saat dicek contohnya, itu kualitasnya baik. Tapi pas masuk di masyarakat, aduh kutunya banyak baunya apek," ujar Djarot.

Kompas TV Warga Kecewa Mendapat Beras Tak Layak Konsumsi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com