Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarsono Gunakan Dana Operasional Gubernur DKI untuk Biayai Kampanye "Kita Semua Bersaudara"

Kompas.com - 14/12/2016, 16:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono menerima dana operasional seperti yang biasa diterima oleh Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Sumarsono lantas memaparkan apa yang dia lakukan dengan dana operasional itu.

"Seluruhnya untuk operasioan dan SKPD yang tidak ada anggarannya, contohnya seperti kampanye 'Kita Semua Bersaudara', itu kan enggak ada anggarannya. Nah itu bisa dari dana operasional ini," ujar Sumarsono di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (14/12/2016).

Kampanye 'Kita Semua Bersaudara' dibuat oleh Sumarsono. Semua gedung pemerintahan dipasangi spanduk bertuliskan kampanye ini.

Selain untuk kampanye 'Kita Semua Bersaudara', Sumarsono menggunakan dana operasionalnya sama seperti yang dilakukan Basuki atau Ahok, misalnya untuk menggaji penjaga pintu air.

"Jadi semua pasukan Pak Ahok dibayar apa adanya. Untuk penjaga pintu air kita berikan," ujar Sumarsono.

(Baca juga: Ahok Mengaku "Pusing" Tak Dapat Uang Operasional Selama Cuti)

Ahok biasanya juga menggunakan dana operasionalnya untuk membantu warga yang mengadu kepada dia.

Salah satunya adalah warga yang mengaku ijazah anaknya ditahan sekolah atau warga yang membutuhkan biaya untuk melunasi pengobatan di rumah sakit.

"Tetapi yang kita berikan itu yang tidak menyebabkan ketergantungan. Kita meneliti dulu mana yang perlu mana yang tidak," ujar Sumarsono.

Sayangnya, Sumarsono tidak bisa mengingat besar dana operasional yang dia terima. Dia mengaku tidak terlalu mengurusi hal itu.

Adapun jumlah dana operasional gubernur DKI setara dengan 0,01 persen dari total pendapatan asli daerah (PAD) DKI Jakarta.

(Baca juga: Sumarsono Tak Terima Gaji dan Uang Operasional dari Pemprov DKI))

Biasanya, Ahok membagi 40 persen dana operasional itu kepada wakilnya, Djarot Saiful Hidayat.

Ahok kerap melontarkan bahwa uang operasional yang diterimanya itu digunakan untuk membayar gaji staf ahli, membantu menebus ijazah pelajar yang kurang mampu, membeli berbagai macam hasil kerajinan apabila datang ke pameran, serta mengirimkan karangan bunga atau memberi uang apabila ada warga yang menggelar hajatan.

Ahok juga membagi-bagikan uang operasionalnya itu kepada sekretaris daerah dan para wali kota.

Besarannya, Rp 100 juta per bulan untuk sekda dan Rp 50 juta per bulan untuk para wali kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com