JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat, menilai sampai saat ini banyak kepala daerah memperlakukan wakilnya hanya sebagai "ban serap". Akibatnya, hubungan kepala daerah itu dan wakilnya itu tidak harmonis.
Menurut Djarot, hal itulah yang membuat jarang ada kepala daerah yang kemudian mencalonkan kembali dengan wakilnya pada periode kedua masa jabatan mereka.
"Jarang ada kepala daerah dan wakil kepala daerah yang bisa maju ke periode berikutnya. Biasanya di tengah jalan pisah," kata Djarot di Rawa Buaya, Jakarta Barat, Minggu (18/12/2016).
Djarot menyatakan, kondisi semacam itu tidak terjadi dalam hubungan antara dirinya dan cagub pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Menurut Djarot, ia dan Ahok selalu berbagi tugas dalam menjalankan pemerintahan.
Hal itulah yang disebut Djarot membuat dirinya dan Ahok maju berpasangan pada Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017.
"Saya selalu sampaikan bahwa kami itu dalam satu kotak, sehingga yang dikenal ban serep itu tidak dikenal dalam filosofi kami. Yang penting kami kerja cepat, bisa melayani warga dengan baik," kata Djarot.
Ahok dan Djarot merupakan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta saat ini. Ahok mulai menjabat sejak November 2014. Sebelumnya, Ahok adalah Wakil Gubernur yang terpilih bersama gubernur pasangannya, Joko Widodo, pada Pilkada 2012.
Setelah Jokowi terpilih sebagai Presiden, Ahok naik jabatan. Ia kemudian memilih Djarot sebagai wakilnya pada Desember 2014. Sebelumnya, Djarot tercatat sebagai anggota DPR RI.