Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jakarta Barat Cuma Diberi Teguran Lisan karena Hadiri Kampanye Djarot

Kompas.com - 23/12/2016, 18:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi mendapat teguran lisan karena menghadiri kampanye calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Kembangan Utara, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menjelaskan, Anas sebelumnya sudah dipanggil oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (ASN), Panwaslu Jakarta Barat, serta Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah.

"Hasilnya, diberikan pembinaan oleh Komisi ASN. Kalau dalam bahasa, sanksi cuma diberi pembinaan teguran lisan," kata Sumarsono, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (23/12/2016).

Anas sendiri sudah mengklarifikasi tindakannya. Hasilnya, tidak ada pelanggaran berat. Sebab, dia terbukti terlibat kampanye pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta.

Anas menghadiri kampanye Djarot karena saat itu kondisinya tidak kondusif. Kebetulan lokasi kampanye Djarot berdekatan dengan kantor Wali Kota Jakarta Barat. Anas ditelepon oleh Kapolres Jakarta Barat untuk membantu mengamankan lokasi.

"Selama itu dilakukan untuk memperlancar Pilkada serentak, menghilangkan gangguan, menenangkan masyarakat, melindungi rakyat, selama dia kapasitasnya sebagai kepala daerah bersama polisi atau anggota Forkopimda yang lain, itu sah saja," kata Sumarsono.

Peran wali kota, kata dia, sama seperti seorang polisi. Yakni wajib mengamankan wilayahnya serta menjaga suasana wilayahnya tetap kondusif. (Baca: Kehadiran Wali Kota Jakbar di Lokasi Kampanye Djarot yang Menjadi Masalah)

"Yang tidak boleh adalah ikut kampanye. Yang menjustifikasi Bawaslu, saya sendiri sudah melakukan BAP. Hasilnya, diberikan pembinaan dan peringatan saja," kata Sumarsono.

Kompas TV Cari Tahu Asal-usul Dana Kampanye Pilkada DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com