Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Rumah yang Jadi Korban Pembunuhan di Pulomas Hobi Koleksi Mobil Mewah

Kompas.com - 27/12/2016, 15:25 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu korban pembunuhan, Dodi Triono (59) merupakan ketua RT 12 di RW 16, Pulogadung, Pulomas, Jakarta Timur. Dodi diketahui memiliki dua rumah di kawasan Pulomas.

Rumah tempat terjadinya pembunuhan tersebut merupakan rumah kedua milik Dodi. Hal ini dibenarkan oleh ketua RW 16, bernama Gani.

"Dia itu (Dodi) Ketua RT 12 RW 16. Dia ketua RT saya," ujar Gani di lokasi.

Gani mengatakan, rumah Dodi di RT 12 RW 16 saat ini sedang tahap renovasi. Untuk itu, ia menempati rumah keduanya di RT 01 RW 16 tempat dimana Dodi bersama 10 orang lainnya ditemukan disekap di kamar mandi.

"Pak Dodi ini arsitek. Rumahnya awalnya di Pulomas Residence, cuma lagi direnovasi, masih 80 persen," ucap dia.

Gani menyebut, Dodi merupakan orang kaya di lokasi tempat tinggalnya. Sebab, Dodi diketahui hobi mengoleksi mobil mewah.

"Dia ini Ketua RT paling kaya se-Jakarta Timur. Dia punya mobil lamborghini tiga," kata Gani.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Iyem (60). Dia merupakan tetangga sebelah kanan rumah Dodi.

"Dia (Dodi) senang mobil mewah sport. Semua jenis mobil sempat punya," ujarnya. (Baca: Pembunuhan Sadis di Pulomas, Pemilik Rumah Seorang Pengusaha)

Meski tetangga sebelah rumah, Iyem mengaku tak mengenal dekat Dodi. Menurut dia, setiap ketemu Dodi, dirinya hanya sekedsr bertegur sapa saja.

"Namanya kawasan komplek tetangga enggak terlalu saling mengenal," ucapnya.

Sementara itu, Ella (39) warga RT 12 RW 16, mengaku Dodi merupakan ketua RT yang aktif. Ia pun terkenal orang yang mudah bergaul.

"Aktif di (kegiatan) RT. Kalau ada 17 Agustus-an dan pengajian dia aktif. Orangnya enggak tertutup, baik dan supel," kata Ella.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com