Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Posko Ahok-Djarot, PKL Bebas Berdagang di Taman Situlembang

Kompas.com - 29/12/2016, 14:02 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Taman kota di dekat posko pemenangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, Taman Situlembang, dipadati oleh pedagang kaki lima (PKL) beragam jenis.

Mulai dari PKL penjual makanan hingga pakaian kotak-kotak khas pendukung Basuki-Djarot ramai dijajakan mulai dari trotoar hingga area di dalam taman itu sendiri. Salah satu PKL penjual siomay, Hasan (48), menceritakan pengalamannya selama 20 tahun mengadu nasib di Jakarta.

Warga asal Yogyakarta itu mengaku diuntungkan dengan adanya posko pemenangan Basuki-Djarot di Jalan Lembang ketimbang saat belum ada posko tersebut.

"Ramai banget, deh. Dagangan saya laku terus. Ini saja karena Rumah Lembang tutup, nanti buka lagi tanggal 4 Januari," kata Hasan kepada Kompas.com, Kamis (29/12/2016).

Menurut dia, sebelum ada posko pemenangan, Satpol PP rajin menertibkan pedagang di seluruh area Taman Situlembang. Namun, ketika posko pemenangan yang lebih dikenal dengan nama Rumah Lembang itu ada, semua pedagang tidak lagi risau terhadap Satpol PP.

"Dulu Satpol PP masih rajin. Untungnya sekarang ada (posko) Pak Ahok (sapaan Basuki), jadi enggak pernah lagi Satpol PP mampir ke sini," tutur Hasan.

PKL lainnya yang adalah penjual minuman, Mirah (39), memiliki pandangan yang sama dengan Hasan. Bahkan, Mirah yang kini tinggal di Jatinegara dan memiliki KTP DKI Jakarta bersedia memilih Basuki-Djarot jika PKL boleh berdagang di mana saja.

"Pokoknya, kalau Ahok dukung PKL, saya pasti coblos dia nanti. Kan saya butuh makan juga, jangan digusur-gusur lagi lah, harapannya sih begitu," ujar Mirah. (Baca: Tak Ada Lagi Parkir Liar dan PKL di Kawasan Kota Tua)

KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Kondisi Taman Situlembang di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/12/2016). Taman ini dipenuhi pedagang kaki lima semenjak salah satu rumah di sekitar tempat ini dijadikan posko pemenangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

Selain PKL, bisnis parkir tidak resmi juga bergeliat di sekitar Rumah Lembang. Para tukang parkir itu mematok harga sendiri bagi pengunjung taman dan Rumah Lembang, dengan nominal Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.

Namun, saat Kompas.com ajak berbincang, sebagian besar tukang parkir tersebut tidak bersedia. Adapun di dalam area Taman Situlembang terdapat tumpukan sampah bekas makanan, seperti kantung plastik hingga gelas plastik.

Sebagian besar sampah bekas makanan sisa konsumsi itu masih tersisa, sehingga mengotori sebagian area taman. Tidak jauh dari lokasi juga nampak papan tanda peringatan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (Baca: Djarot Ikut Penertiban PKL, Pedagang "Ngamuk" dan Menangis Histeris)

Di papan itu, tertera informasi peraturan taman kota berupa larangan menginjak rumput, merusak fasilitas taman, merusak tanaman, menggunakan kendaraan bermotor, membuang sampah dan puntung rokok sembarangan, berjualan, minum minuman keras, hingga larangan menebang pohon.

Semua larangan itu diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Perda yang sama turut berlaku di semua taman, termasuk taman di depan Balai Kota DKI Jakarta yang beberapa kali sempat rusak usai pelaksanaan unjuk rasa sejumlah ormas, beberapa waktu lalu.

Kompas TV Adu Bentak Satpol PP dan PKL
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com