JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) belum mendapatkan informasi soal pembiayaan penanganan korban kebakaran Kapal Zahro Express. RSCM menangani empat korban insiden tersebut.
Direktur Medik dan Keperawatan RSCM, dr Ratna Dwi Restuti mengatakan hanya ada satu korban yang memiliki jaminan kesehatan BPJS. Sementara tiga korban lain masih berstatus pasien umum.
"Belum ada pembayaran, tapi ya pasien-pasien pertama sudah ditangani," kata Ratna di RSCM, Jakarta, Senin (2/12/2017).
(Baca: Alami Luka Bakar, 3 Korban Kebakaran Kapal Zahro Dirawat Intensif di RSCM)
Ratna mengaku belum mendapat informasi terkait pembiayaan yang sepenuhnya akan ditanggung Jasa Raharja. Dia mengatakan lebih mengutamakan pertolongan pada pasien.
"Nanti (pembiayaan) itu bisa dibicarakan dengan pihak terkait, bisa dengan Jasa Raharja, Pemda. Kalau memiliki BPJS bisa dibicarakan," kata Ratna.
Ada empat korban insiden terbakarnya Kapal Zahro Express yang ditangani RSCM. Dari empat korban, tiga orang masih dirawat di RSCM Jakarta Pusat hingga Senin (2/12/2017).
Tiga korban itu adalah Homsari (42), Adi Syahrifudin (25) dan Laras Mey Ariana (16). Ketiga korban itu mengalami luka bakar. Adapun yang diperbolehkan pulang adalah Rifa Rizkiawan (8).
(Baca: Cerita Penumpang soal Kapal Zahro Express yang Berkarat)
Kapal penumpang Zahro Express terbakar saat mengangkut ratusan penumpang menuju Pulau Tidung, Minggu (1/1/2017). Kapal tersebut sering melayani perjalanan wisatawan ke area sekitar Kepulauan Seribu.
Para penumpang adalah wisatawan yang ingin berlibur pada awal 2017 ini. Namun, dalam perjalanan ke Pulau Tidung, kapal terbakar di tengah laut.
Berdasarkan data yang dilansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 23 orang meninggal dunia. Sebagian penumpang lainnya selamat, luka-luka dan ada juga penumpang yang masih hilang.