Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Tunggu Jadwal Rapat Umum dari Tim Pemenangan Cagub-Cawagub

Kompas.com - 03/01/2017, 17:44 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pelaksanaan kampanye pada pemilihan kepala daerah (pilkada) dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya yakni dengan rapat umum melibatkan jumlah massa yang besar.

Setiap pasangan calon maksimal melakukan dua kali rapat umum selama masa kampanye.

Namun, sejak masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 mulai berlangsung pada 28 Oktober 2016, semua pasangan cagub-cawagub DKI belum melakukan rapat umum tersebut.

Komisioner KPU DKI Jakarta, Dahliah Umar menuturkan, pihaknya akan rapat bersama tim kampanye semua pasangan calon pada Rabu (4/1/2017) untuk membahas jadwal rapat umum tersebut.

"Besok kami rapat lagi karena mereka butuh waktu di tim masing-masing untuk mencari waktu dan tempat yang tepat. Tapi deadline-nya besok sudah harus ada usulan atau masukan (jadwal rapat umum dari tim kampanye)," ujar Dahliah di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2017).

(Baca: KPU DKI Batasi Jumlah Pendukung di Lokasi Debat Cagub-Cawagub)

KPU DKI Jakarta mengusulkan agar pasangan cagub-cawagub melaksanakan rapat umum pada akhir pekan. Mereka boleh mengadakan rapat umum dalam waktu yang berbeda maupun bersamaan dengan pasangan cagub-cawagub lainnya.

"Kalau seandainya mereka meminta di hari yang sama, kami akhirnya harus mengatur zonanya supaya tidak terlampau berdekatan lokasinya. Lebih baik di hari yang berbeda," kata dia.

Pasangan cagub-cawagub boleh menggelar satu atau dua kali rapat umum. Namun, apabila pasangan cagub-cawagub tidak akan mengadakan rapat umum, tim pemenangannya mereka harus memberitahukannya kepada KPU DKI.

"Kalau sudah kami jadwalkan, dia tidak jadi menggunakan jadwal itu, dia harus memberikan surat keterangan supaya jelas bahwa mereka memang tidak menggunakan kesempatan itu," ucap Dahliah.

KPU DKI juga telah mendata tempat-tempat yang dapat digunakan untuk rapat umum oleh pasangan cagub-cawagub. Tempat yang didata oleh KPU DKI adalah tempat-tempat milik pemerintah yang bisa disewa sehingga pelaksanaan kampanye memberi pemasukan negara.

Namun, pasangan calon juga bisa menggunakan tempat milik swasta jika diinginkan. Salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk rapat umum yakni di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

"Lokasi rapat umum itu GBK termasuk, tetapi kalau GBK sedang direnovasi, maka mereka harus mengambil alternatif lain. Antara lain Istora kalau masih bisa dipakai, JCC, boleh," tutur Dahliah.

Masa kampanye Pilkada 2017 akan berlangsung hingga 11 Februari 2017. Pada masa kampanye tersebut, KPU DKI juga akan menggelar debat publik sebanyak tiga kali, yakni pada 13 Januari, 27 Januari, dan 10 Februari 2017.

Adapun Pilkada DKI Jakarta diikuti oleh tiga pasangan cagub-cawagub, yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Kompas TV Hasil Survei Pilkada DKI 2017 dari Litbang Kompas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com