Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumbangan Dana Kampanye Tiga Paslon Sudah Dilaporkan ke KPU DKI

Kompas.com - 21/12/2016, 09:02 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim dari tiga pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Selasa (20/12/2016) kemarin melaporkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI sumbangan dana kampanye yang masuk.

Pelaporan itu merupakan tahapan ke dua yang mesti dilakukan semua pasangan calon.

Ada tiga jenis tahapan pelaporan dana kampanye, pertama yakni laporan awal dana kampanye. Laporan pertama itu sudah dilakukan pasangan calon sehari sebelum masa kampanye.

Laporan kedua yakni laporan penerimaan sumbangan dana kampanye yang diserahkan Selasa kemarin.

Ketiga atau yang terakhir, adalah laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye. Laporan yang terakhir itu dijadwalkan paling lambat satu hari setelah masa kampanye berakhir.

Dalam laporan yang diserahkan ke KPU DKI kemarin, tercatat sumbangan yang masuk dari setiap pasangan calon nominalnya berbeda.

Agus-Sylvi

Pasangan nomor pemilihan satu itu melaporkan sumbangan dana kampanye sebesar Rp 9.147.000.000 atau 9,1 miliar. Rinciannya adalah sebanyak Rp 4,4 miliar merupakan sumbangan perorangan, Rp 1,5 miliar berasal dari perusahaan.

Empat partai politik pendukung Agus-Sylvi juga menyumbang masing-masing Rp 750 juta sehingga totalnya Rp 3 miliar.

"Terus sumbangan dari kelompok Rp 750 juta dan dari pasangan calon Agus dan Sylvi Rp 30 juta," kata Ketua Bidang LO Protokol Agus-Sylvi, Anies Fauzan.

Jika melihat nominal yang masuk, sumbangan terbanyak untuk pasangan calon itu berasal dari perorangan, lalu dari empat partai pendukung, disusul sumbangan dari perusahaan, sumbangan kelompok, dan terakhir dari pasangan calon itu sendiri.

Untuk rincian pengeluaran Anies belum dapat menyebutkan. Anies menyatakan bahwa kali ini pelaporan sumbangan dana kampanye, bukan pengeluarannya.

"Nanti tim diminta satu hari setelah masa kampanye selesai 12 Februari 2017, baru akan kami laporkan (pengeluarannya). Hari ini kami hanya diminta untuk itu saja (sumbangan yang masuk)," kata  Anies.

Ahok-Djarot

Sumbangan dana kampanye untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang dilaporkan ke KPU DKI mencapai Rp 48 miliar. Staf bendahara tim pemenangan Ahok-Djarot, Michael Sianipar mengatakan, dari sumbangan dana kampanye yang masuk itu, baru terpakai hampir Rp 6 miliar.

Dari sumbangan Rp 48 miliar itu, ada kurang lebih Rp 24,7 miliar yang belum mengirimkan formulir. Sisanya kurang lebih Rp 23,3 miliar sudah berformulir.

Namun, penyumbang yang belum berformulir itu menurut dia sudah dipegang data identitasnya. Pihaknya tinggal menghubungi agar para penyumbang yang belum melengkapi formulir segera memberikan formulir.

Sumbangan sekitar Rp 23,3 miliar yang sudah berformulir terdiri Rp 18,5 miliar dari perseorangan dan Rp 4,75 miliar dari perusahaan atau badan hukum.

"Kalau perusahaan enggak banyak, enggak sampai 30 (perusahaan)," kata Michael.

Sumbangan dari partai politik pendukung, kata dia, total seluruhnya Rp 208 juta. Michael tidak merinci berapa nominal sumbangan dari masing-masing partai.

Dari pasangan calon sendiri, tercatat Ahok menyumbang Rp 1 juta di tahap awal untuk buka rekening dana kampanye.

"Jadi yang Rp 208 juta dan Rp 1 juta itu sudah kami laporkan di tahap awal laporan dana kampanye," kata Michael.

Halaman:



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com