Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Selebgram, Saat "Endorsement" Jadi Bisnis Raksasa Menggiurkan

Kompas.com - 17/01/2017, 09:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga tahun 2016, Instagram mengklaim telah memiliki 500 juta pengguna aktif, yang 22 juta di antaranya berasal dari Indonesia.

Dengan begitu banyaknya pengguna Instagram, kreativitas mulai bermunculan, termasuk membuat konten yang menarik dan unik.

Semakin unik, semakin menarik, atau bahkan semakin kontroversial maka semakin banyak followers yang mereka dapatkan.

Layaknya fans terhadap artis pujaan, followers ini juga mengikuti keseharian para selebgram. Followers memberikan komentar dan likes pada setiap posting selebgram.

Berbeda dari artis di layar kaca, selebgram memiliki kedekatan yang lebih dengan para pengikutnya. Hal ini lantaran mereka menampilkan kegiatan sehari-hari yang tak bisa tersentuh artis layar kaca.

Tak jarang, para selebgram ini juga langsung berinteraksi lewat kolom komentar dengan pengikutnya.

Dengan ratusan ribu dan jutaan pengikut setia itu, perusahaan-perusahaan besar pun mulai melirik selebgram untuk mempromosikan produk mereka. Bisnis endorsement yang digerakkan para selebgram kemudian menjadi ladang bisnis yang menggiurkan.

Bisnis selebgram bukan main-main. Nilainya cukup fantastis. Bahkan pemerintah berencana menerapkan pajak terhadap selebgram lantaran mereka meraup pundi-pundi uang dalam jumlah besar.

Seperti apa dan sebesar apa bisnis selebgram ini berkembang? Bagaimana bisa terlibat menjadi selebgram? Apa saja tips untuk menjadi selebgram?

Kompas.com telah membuat liputan di balik bisnis selebgram ini, disajikan secara menarik dengan kemasan multimedia dalam Visual Interaktif Kompas (VIK). VIK merupakan produk jurnalistik Kompas.com yang menggabungkan kekuatan narasi dengan multimedia. 

Di VIK edisi terkini, para selebgram dan agensi selebgramberkisah bagaimana mereka mengawali, menekuni, dan menggeluti media sosial Instagram yang kini telah menjadi ladang bisnis menggiurkan. Simak VIK "SELEBGRAM: Menguak Layar Bisnis Selebgram" di http://vik.kompas.com/selebgram/ (TIM Kompas.com)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com