Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas PPSU Pisangan Baru Laporkan Kejanggalan Sistem Perekrutan

Kompas.com - 20/01/2017, 21:59 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Kepala Biro Tata Pemerintahan (Tapem) DKI Jakarta Premi Lasari menerima keluhan lima petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) dari kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, Kamis (19/1/2019).

Kelima petugas itu mengaku tak diperpanjang kontraknya tanpa alasan yang jelas. Kemudian, kelima petugas PPSU itu melaporkan kejanggalan dalam perekrutan PPSU di Kelurahan Pisangan Baru.

"PPSU Pisangan Baru mengadu adanya kejanggalan dalam perekrutan dan tidak diterimanya PPSU yang rajin dan bagus kinerjanya," ujar Premi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2017).

(Baca: Pihak Kelurahan Johar Baru Bantah Ada "Permainan" dalam Seleksi PPSU)

Menanggapi keluhan itu, Premi langsung memanggil Lurah Pisangan Baru, Kasi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup Kelurahan Pisangan Baru, serta pejabat pengadaan barang dan jasa.

Dari penjelasan pihak kelurahan, pelaksanaan perekrutan PPSU telah dilakukan melalui proses pengadaan barang dan jasa melalui surat keputusan (SK) Wali Kota Jakarta Timur Nomor 166 Tahun 2016.

Sistem rekrutmen menurut pihak kelurahan telah melewati empat tahap yang ditentukan. Tahap itu ialah seleksi administrasi, kompetensi, kemampuan fisik, dan wawancara.

Adapun proses tersebut melibatkan unsur Suku Dinas (Sudin) Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Timur, Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Timur, Sudin Bina Marga, Sudin Pemuda dan Olahraga, dan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Umum Kelurahan Pisangan Baru.

Dalam pertemuan itu, Premi meminta agar pihak kelurahan beserta pejabat pengadaan barang dan jasa mengevaluasi nilai para PHL tersebut.

"Saya juga menyarankan agar mereka ikut serta dalam PPSU yang yang akan berkontrak pada April sampai Desember," ujar Premi.

Selain PPSU Pisangan Baru, sejumlah petugas harian lepas (PHL) dari daerah Marunda, Johar Baru, hingga Jatinegara mengadu ke Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono. Mereka mencurigai ada indikasi kecurangan dalam sistem perekrutan PHL di lingkungan Pemprov DKI.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com