Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Istigosah Nahdliyin Jakarta, Ahok Diserbu Ibu-ibu

Kompas.com - 05/02/2017, 21:23 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ibu-ibu peserta istighosah kebangsaan Nahdliyin wilayah DKI Jakarta langsung berdiri dan berhamburan keluar saat calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menghadiri acara yang diselenggarakan di Jalan Talang, Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2017) malam.

Ceritanya, sekitar pukul 18.30, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Djan Faridz tengah menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya, dia menginginkan pengajian rutin warga Nahdliyin Jakarta kembali diselenggarakan setiap bulan.

Kemudian ibu-ibu yang duduk di barisan belakang menyadari kedatangan Ahok langsung berusaha menghampiri. Aksi mereka itu menarik perhatian peserta lainnya.

Akibatnya banyak peserta yang berhamburan ke pintu masuk. Sementara itu, Djan masih terus menyampaikan sambutannya. Peserta istighosah masih terus mengikuti Ahok sampai ke panggung. Ajudan Ahok terlihat kesulitan mengawal mantan Bupati Belitung Timur itu karena banyak peserta yang mengerubungi.

"Pak Ahok nya dikasih jalan ya, Bu," kata pembawa acara.

(Baca: 11 Februari, Ahok-Djarot Gelar Pesta Rakyat di Kemayoran)

Peserta istighosah terus berusaha berfoto bersama Ahok menggunakan ponsel sampai akhirnya naik ke atas panggung. Setelah naik ke atas panggung, Ahok terlihat menyalami tamu yang hadir, di antaranya Djan, Humphrey Djemat, Gus Nuril, Taufik Damas, Nusron Wahid, dan lain-lain.

Dalam sambutannya, Djan sempat berseloroh terkait  peserta istighosah yang terus mengejar Ahok.

"Gara-gara saya pelihara jenggot sama kumis, jadi kesaing gantengnya sama Pak Basuki," kata Djan tertawa.

Selain itu, masih dalam sambutannya, Djan meminta warga Nahdliyin untuk menjadi pemersatu bangsa dan tidak mudah terprovokasi.

"NU (Nahdlatul Ulama) cinta Islam, NU sayang Pancasila, NU setia dengan NKRI, NU tidak pernah membeda-bedakan umat manusia. NU itu pluralis," kata Djan.

Kompas TV Bahas Kompensasi DKI, Ahok Nilai AHY-Sylvi Tak Paham UU
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com