Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Sunter Meluap, Cipinang Melayu Alami Banjir hingga 1,5 Meter

Kompas.com - 19/02/2017, 15:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Permukaan air di Kali Sunter, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, meluap, Minggu (19/2/2017). Banjir pun menggenangi sejumlah permukiman warga yang dekat dengan Kali Sunter.

Pantauan Kompas.com, Minggu pukul 14.00 WIB, akibat kejadian ini, warga beraktivitas di tengah genangan banjir, misalnya di RW 04 Cipinang Melayu. Tingginya bervariasi, paling dalam disebut mencapai 1,5 meter.

Air masuk ke dalam rumah-rumah warga. Sementara banjir jalan di depan rumah warga umumnya lebih dalam karena posisi yang lebih rendah. Dengan ketinggian banjir ini, kendaraan sama sekali tidak bisa melintas.

Sebagian warga sudah mengungsikan kendaraan roda duanya ke tempat yang lebih aman. Tim SAR yang menggunakan perahu karet dilaporkan sudah menyusuri permukiman setempat untuk mencari warga yang mau dievakuasi.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Warga berjalan menembus banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Senin (20/2/2017). Banjir kerap terjadi menyusul meluapnya Kali Sunter yang melintasi Cipinang Melayu, ditambah, curah hujan yang tinggi sepanjang hari kemarin.
Umumnya warga yang mempunyai rumah bertingkat dua memilih bertahan di lantai atas rumah. Sedangkan yang rumahnya tidak bertingkat memilih mengungsi ke Kelurahan Cipinang Melayu. (Baca: Hujan Sejak Pagi, Sejumlah Wilayah Jakarta Banjir)

Lala (47), warga RT 07 RW 04 Cipinang Melayu, mengatakan, air Kali Sunter mulai membanjiri permukiman warga pukul 10.00 tadi.

"Naiknya cepat," kata Lala kepada Kompas.com, di lokasi banjir, Minggu sore.

Lala melanjutkan, dia tidak mengungsi karena mempunyai rumah dua lantai. Dia bertahan di lantai atas rumahnya karena banjir ini.

"Yang lain pada ngungsi di kelurahan," ujar Lala.

Menurut Lala, meluapnya Kali Sunter bukan karena hujan lokal, melainkan karena kiriman dari Bogor. Bantaran Kali Sunter yang belum dinormalisasi, lanjut Lala, membuat kawasan tempat tinggalnya rawan banjir.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Suasana kawasan permukiman terendam banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Senin (20/2/2017). Banjir kerap terjadi menyusul meluapnya Kali Sunter yang melintasi Cipinang Melayu, ditambah, curah hujan yang tinggi sepanjang hari kemarin.
"Sebagian belum dinormalisasi, sebagian sudah," ujar Lala.

Dia yakin jika sudah dinormalisasi bisa menghilangkan ancaman banjir di tempat tinggalnya. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, banjir di Cipinang Melayu karena pemasangan sheet pile untuk normalisasi Kali Sunter belum selesai dilakukan. Oleh karena itu, menurut dia, daerah tersebut masih kebanjiran.

"Baru dipasang beronjong-beronjong. Baru setelah enggak hujan, kami pasang sheet pile. Kalau sekarang percuma, hanyut sheet pile-nya," ujar Djarot saat meninjau kerja bakti di Phb Cililitan Besar, pagi tadi.

Kompas TV Sebagian ruas Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, terendam banjir setinggi 50 cm. Banjir mengakibatkan kemacetan panjang dari arah Cawang menuju Matraman. Warga mengatakan, meski terdapat normalisasi Kali Ciliwung di kawasan Kampung Pulo, namun normalisasi di Bukit Duri belum rampung sehingga air meluap ke permukiman warga. Sementara itu, banjir juga membuat toko dan perkantoran tutup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com